Sabtu 07 Oct 2023 14:51 WIB

AS Nilai Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Bos Wagner Aneh

AS menilai Putin berusaha menyalahkan Prigozhin atas kematiannya sendiri

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada Kamis (5/10/2023) bahwa pesawat yang ditumpangi bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin diledakkan dari dalam dengan granat tangan.
Foto: AP Photo/Dmitri Lovetsky
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada Kamis (5/10/2023) bahwa pesawat yang ditumpangi bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin diledakkan dari dalam dengan granat tangan.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada Kamis (5/10/2023) bahwa pesawat yang ditumpangi bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin diledakkan dari dalam dengan granat tangan. Hal ini sekaligus menepis skenario yang mengatakan ledakan karena rudal yang ditembakkan dari daratan.

Namun, Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington menilai penjelasan Putin atas kecelakaan itu aneh. ISW yakin penjelasan Putin hanya untuk mengalihkan kesalahan dari Kremlin. Apalagi, Putin mengaku kecewa penyelidik tidak melakukan tes narkoba pada jenazah para penumpang.

Baca Juga

ISW mengatakan, Putin tampaknya membuat sketsa skenario yang melibatkan alkohol, obat-obatan dan kesalahan penanganan bahan peledak oleh orang-orang di dalam pesawat dalam upaya untuk menyalahkan para korban atas kematian mereka sendiri.

"Presiden Rusia menyiratkan bahwa korban kecelakaan pesawat mungkin menggunakan alkohol atau obat-obatan di dalam pesawat yang dapat menyebabkan kelalaian dalam menangani granat (yang mungkin ada di dalam pesawat karena alasan yang tidak dapat dijelaskan)”, kata ISW.

“Penjelasan Putin yang aneh mengenai kecelakaan pesawat itu kemungkinan merupakan upaya untuk menyalahkan Prigozhin atas kematian dirinya dan rekan-rekannya dan semakin mempermalukannya di antara para pendukungnya yang tersisa,” ujar pernyataan ISW.

Prigozhin tewas dalam kecelakaan itu tepat dua bulan setelah memimpin pemberontakan singkat terhadap lembaga pertahanan Rusia. Pemberontakan singkat ini merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Putin sejak ia berkuasa pada 1999.

Penilaian awal intelijen AS menyimpulkan, kecelakaan itu disebabkan oleh ledakan yang disengaja. Sementara para pejabat Barat telah menyebutkan daftar panjang musuh Putin yang telah dibunuh.

Kremlin telah menolak anggapan bahwa Putin membunuh Prigozhin. Kremlin menyebut tuduhan itu sebagai kebohongan mutlak dan balas dendam atas pemberontakan yang dilakukan oleh tentara Wagner.

Putin telah memerintahkan para pejuang Wagner untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Namun tindakan ini ditentang oleh Prigozhin dan banyak anak buahnya. Setelah kematiannya, Putin menggambarkan Prigozhin sebagai orang yang telah melakukan kesalahan serius dalam hidupnya namun mencapai hasil yang benar.

Pasukan tentara bayaran Grup Wagner yang dibentuk Prigozhin aktif di Ukraina, Suriah, Libya, dan beberapa negara Afrika. Grup Wagner memiliki puluhan ribu pejuang. Uni Eropa dan AS menjatuhkan sanksi atas pelanggaran HAM berat di negara-negara tempat Wagner dikerahkan. Pasukan ini memainkan peran penting dalam pertempuran di Ukraina, di mana mereka mempelopori perebutan Kota Bakhmut di Ukraina timur pada Mei setelah berbulan-bulan terjadi pertumpahan darah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement