Senin 09 Oct 2023 07:15 WIB

Harga Anjlok, Gubernur Sumbar Ajak ASN Borong Bawang Merah

Tiga bulan terakhir, harga bawang di Sumbar anjlok jauh di bawah harga normal.

Petani bawang merah di Solok, Sumatra Barat, sedang panen raya.
Petani bawang merah di Solok, Sumatra Barat, sedang panen raya.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengajak ribuan aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu untuk memborong produk bawang merah asal Kabupaten Solok sebagai salah satu langkah mengatasi anjloknya harga komoditi tersebut.

"Kita telah menerima audiensi dari Asosiasi Petani Bawang Merah Sumbar yang menyampaikan perkembangan terkait anjloknya harga bawang merah di pasaran selama tiga bulan terakhir. Ini salah satu langkah yang kita ambil untuk membantu para petani," kata Mahyeldi di Padang, Ahad (8/10/2023).

Baca Juga

Ia menyebut, Sumbar telah menjadi salah satu daerah sentra produksi bawang merah di luar Jawa. Produk bawang asal Sumbar bisa membantu memenuhi kebutuhan dari beberapa provinsi terutama di Sumatra.

Namun, dalam tiga bulan terakhir, harga bawang anjlok hingga jauh di bawah harga normal sehingga tidak bisa menutup biaya produksi sehingga petani menjadi kesulitan. "Sebagai pemerintah, kita berupaya mencarikan solusi. Selain mengajak ASN dan masyarakat untuk memborong bawang merah dari petani lokal ini kita juga menggelar bazar agar petani bisa menjual hasil pertaniannya," kata dia.

"Kita juga akan mencarikan langkah konkret lain untuk membantu petani bawang ini," ungkap Mahyeldi menambahkan.

Salah seorang petani bawang merah dari Asosiasi Petani Bawang Merah Kabupaten Solok, Yohanes mengapresiasi Gubernur Sumbar yang telah memberi ruang bagi para petani bawang merah untuk menjajakan hasil panen saat bazar di Masjid Raya Sumbar. Ia mengakui, langkah ini turut meringankan beban pikiran petani bawang merah, yang gundah karena berada di ambang potensi kerugian.

"Harga bawang merah di pasaran sedang anjlok jauh di bawah standar. Normalnya harga bawang merah di atas Rp 15 ribu per kilogram (kg), karena modal petani memang sekitar Rp 15 ribu/kg, tapi sekarang jauh di bawah itu. Makanya beberapa waktu lalu kami menghadap Bapak Gubernur untuk mengeluhkan hal ini. Alhamdulillah, langsung ada solusi," ucap Yohanes.

Saat bazar berlangsung, sambung Yohanes, petani menjajakan paket bawang merah seberat 3 kg dengan harga Rp50 ribu. Ia melihat antusiasme ASN Pemprov Sumbar cukup baik untuk membeli bawang merah tersebut, yang dinilai sebagai wujud kepedulian ASN kepada para petani bawang merah yang terancam merugi.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement