REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Saudi Arabia Railways (SAR) telah secara resmi memulai inisiatif pengujian kereta hidrogen di Kerajaan. Langkah ini menjadi penanda tonggak sejarah, setelah Arab Saudi menjalin perjanjian dengan perusahaan terkenal Perancis, Alstom.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh SAR, uji coba operasional dan studi dinilai penting untuk menyesuaikan kereta mutakhir ini dengan lingkungan unik Kerajaan Arab Saudi. Uji coba akan dimulai pada bulan Oktober ini.
Langkah strategis ini juga merupakan bentuk persiapan untuk penempatan kereta di masa depan, sejalan dengan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kementerian Energi dan SAR pada 20 Januari 2022.
Dilansir di Saudi Gazette, Senin (9/10/2023), SAR menyatakan uji coba ini sebagai momen terobosan bagi kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Kereta hidrogen ini disebut-sebut mewakili usaha perintis dalam transportasi berkelanjutan.
Otoritas perkeretaapian tersebut lantas menggarisbawahi komitmen teguh Kerajaan Arab Saudi, dalam menerapkan teknologi transportasi ramah lingkungan.
Ketua Dewan Direksi SAR, sekaligus Menteri Perhubungan dan Logistik, Eng. Saleh Al-Jasser menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian integral dari tujuan yang digariskan dalam Strategi Transportasi dan Logistik Nasional.
"Hal ini sejalan dengan rencana transisi menuju sistem transportasi yang lebih berkelanjutan, dengan memanfaatkan teknologi pintar terkini," ujar dia.
Selanjutnya, Al-Jasser menekankan dedikasi SAR untuk memainkan peran utama dalam mewujudkan Inisiatif Hijau Saudi, yang merupakan bagian integral dari Visi Saudi 2030 yang lebih luas.
Visi yang dimiliki Kerajaan ini bertujuan untuk meningkatkan energi ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon, sekaligus menjaga lingkungan.
Al-Jasser kemudian mengucapkan terima kasih atas upaya kolaborasi dengan berbagai entitas. Menurutnya, kemitraan tersebut berhasil meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi dalam melindungi generasi masa depan, dengan memasukkan sumber energi bersih ke dalam proses operasional.
CEO SAR, Bashar Al-Malik, menegaskan komitmen perusahaan terhadap inisiatif yang selaras dengan Strategi Transportasi dan Logistik Nasional. Dia menekankan pentingnya kereta hidrogen sebagai inovasi penting dalam transportasi berkelanjutan.
Secara khusus, ia menyebut energi yang dibutuhkan untuk pengoperasian kereta api ini dihasilkan tanpa mengeluarkan karbon, menjadikannya pilihan yang menarik bagi para pendukung energi berkelanjutan.
Al-Malik selanjutnya menekankan dampak positifnya terhadap lingkungan, ekonomi, serta kesejahteraan generasi mendatang.
Uji coba tersertifikasi jenis kereta revolusioner ini dimulai di Jerman pada 2018 dan berakhir pada 2020. Dimulainya operasi komersial, yang awalnya terbatas pada angkutan penumpang, dilakukan pada tahun 2022.