Rabu 11 Oct 2023 04:12 WIB

Tak Sengaja Berkata Kotor Ketika Kaget atau Latah, Ucap Istighfar 10 Kali

Saat tak sengaja berucap kotor, Muslim dianjurkan mengucap istighfar 10 kali.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Dua orang sedang bebricara (ilustrasi). Terkadang ketika kaget, seseorang mengucap kata kotor. Bagaimana Islam memandangnya?
Foto: mgrol100
Dua orang sedang bebricara (ilustrasi). Terkadang ketika kaget, seseorang mengucap kata kotor. Bagaimana Islam memandangnya?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang mudah kaget dan latah bisa memberikan respons yang beragam ketika terkejut. Terkadang, respons yang mereka berikan berupa mengucapkan perkataan yang kasar atau kotor.

Bagi sebagian orang, reaksi berlebih dari orang yang mudah kaget dan latah dianggap lucu serta menghibur. Oleh karena itu, sebagian orang kerap menggoda dan sengaja mengejutkan individu yang mudah kaget atau latah agar dia melontarkan kata kasar atau kotor secara terus-menerus tanpa bisa terkontrol.

Baca Juga

Muslim yang mudah berkata kasar atau kotor saat kaget tentu harus berhati-hati. Alasannya, perkataan kasar dan kotor merupakan hal yang tidak disukai oleh Allah SWT. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa semua orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berbicara yang baik atau diam bila tidak bisa berkata baik.

"Itu disandingkan dengan dua rukun iman, yaitu iman kepada Allah dan hari akhir. Itu artinya satu hal yang penting sekali," ujar Ustadz Erick kepada Republika.co.id pada Selasa (10/10/23).

Menurut Ustadz Erick, perkataan kotor atau kasar bisa terlontar ketika seseorang kaget atau latah karena adanya the power of repetition atau kekuatan pengulangan. Artinya, sesuatu yang diulang-ulang dan masuk ke dalam pikiran baik melalui mata, telinga, rasa, atau lainnya, akan otomatis tersimpan di dalam otak.

"Kenapa (tersimpan)? Karena secara fitrah, otak kita menganggap itu penting. Kenapa dianggap penting? Karena berulang-ulang," ujar Ustadz Erick.

Bila pengulangan tersebut berlangsung dalam waktu yang panjang, maka suatu informasi tersebut akan menjadi prioritas dan masuk ke alam bawah sadar. Bila sudah mencapai tahap ini, suatu perkataan atau perbuatan bisa terlontar begitu saja secara spontan tanpa perlu berpikir.

Sebagai contoh, kata-kata kasar atau kotor bisa masuk ke dalam alam bawah sadar ketika seseorang gemar menonton film yang dipenuhi kata-kata umpatan atau sering berkumpul dengan teman-teman yang gemar berkata kotor. Kata-kata kasar atau kotor tersebut nantinya bisa terlontar dengan mudah dari mulut orang tersebut ketika dia kaget atau mengalami latah.

"Dosa nggak kalau mengatakan (kalimat) kotor, (kalimat) jelek? Otomatis! Karena ini masuk ke dalam sebuah larangan," kata Ustadz Erick.

Oleh karena itu, Ustadz Erick mengimbau para Muslim yang mudah melontarkan kata kotor atau kasar saat kaget dan latah untuk membuat perubahan. Sebagai contoh, menghindari film-film yang dipenuhi perkataan sumpah-serapah atau menghindari berkumpul dengan teman-teman yang gemar mengucapkan berbagai perkataan "kebun binatang".

Dengan menjauhi paparan kata-kata kotor dan kasar, lambat laun otak akan menganggap beragam perkataan tersebut menjadi tidak penting. Dengan begitu, kata-kata tersebut tak akan lagi tersimpan di dalam alam bawah sadar. Bila hal ini berhasil tercapai, insya Allah kata-kata kotor dan kasar tersebut tak akan mudah terlontar ketika seseorang kaget atau latah.

Ustadz Erick mengatakan, proses untuk memperbaiki ucapan saat kaget atau latah mungkin tidak mudah dan membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi, hal ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh agar Muslim terhindar dari kebiasaan berkata yang tidak baik.

"Ini worth it dan wajib dilakukan untuk meninggalkan perbuatan atau perkataan yang tidak baik. Penting sekali untuk menguatkan tekad, beritikad, berniat, atau berazam, berusaha semaksimal mungkin," kata Ustadz Erick.

Selain itu, Ustadz Erick juga mengimbau agar orang-orang tidak dengan sengaja mengagetkan atau memancing orang yang mudah kaget atau latah agar melontarkan kata-kata kotor dan kasar. Terlebih, bila hal tersebut dilakukan hanya untuk hiburan semata. Bukan hanya tidak dibenarkan secara agama, perilaku ini juga tidak sesuai dengan etika.

"Di TV-TV atau lainnya, janganlah bercandaan yang seperti itu. Nggak bagus dilatah-latahin. Itu contoh yang nggak bagus," ujar Ustadz Erick.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mufti Muhammad Ashraf melalui laman IslamQA. Mufti Ashraf mengungkapkan, perkataan kasar yang terlontar secara tak sengaja sebenarnya tidak dianggap sebagai sebuah dosa. Akan tetapi, hal tersebut bisa menjadi sebuah dosa bila seorang Muslim tidak berusaha untuk memperbaiki kebiasaan buruk tersebut.

Bagi Muslim yang kerap melontarkan perkataan buruk saat kaget atau latah, Mufti Ashraf menganjurkan agar mereka kerap melantunkan dzikir sepanjang waktu, meski dalam hati. Dan ketika secara tidak sengaja melontarkan perkataan buruk, Muslim juga dianjurkan untuk mengucap istighfar sebanyak 10 kali.

"Dan bersedekahlah untuk setiap perkataan buruk yang Anda lontarkan. Semoga Allah memaafkannya," ujar Mufti Ashraf.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement