REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Pro Jokowi (Projo) segera mendeklarasikan dukungannya ke salah satu bakal calon presiden (bacapres) pada saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Projo di Jakarta pada 14-15 Oktober 2023. Salah satu ciri bacapres yang akan didukung Projo sebagaimana disampaikan Ketum Budi Arie Setiadi adalah sosok berinisial 'P'.
Hal itu pun membuka spekulasi jika yang akan didukung adalah sosok Prabowo Subianto. Ketua Badan Pemenangan Pilpres Relawan Projo, Panel Barus meminta semua pihak tidak berspekulasi terkait nama sosok yang dimaksud. Dia meminta saja untuk menunggu deklarasi resmi Projo.
"Tunggu saja nanti, lebih jelasnya besok," kata Panel dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/10/2023). Panel mengatakan, siapa pun bacapres yang didukung Projo adalah sosok pemimpin yang sesuai dengan nilai utama organisasi, yaitu setia di garis rakyat seperti kala mendukung Jokowi selama ini.
"Kita yakini bahwa Pak Jokowi itu setia di garis rakyat, artinya Pak Jokowi dalam memimpin selalu berpijak pada kepentingan rakyat begitu juga kepemimpinan ke depan, ya yang kita harapkan yang kita dukung wajib mengambil kebijakan dan keputusan harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara," ujar Panel.
Karena itu, sambung dia, begitu juga yang ditekankan Projo dalam mendukung bacapres pada Pilpres 2024, yakni yang programnya prorakyat. Selain, figur tersebut juga harus mampu memenuhi kebutuhan perubahan zaman.
Panel menambahkan, bacapres yang akan didukung Projo, adalah sosok yang mau melanjutkan fundamental pembangunan yang telah dilakukan Presiden Jokowi. Hal itu penting agar pembangunan yang telah dilakukan Presiden Jokowi bisa dilanjutkan hingga tuntas.
Mulai dari Tol Trans-Jawa, Trans-Sumatra, Trans-Sulawesi, Trans-Kalimantan, hingga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Panel tidak ingin pemimpin berikutnya mau mengubah seenaknya program yang sudah dijalankan Jokowi.
"Ini mau mengubah itu, kalau yang model ini dipilih takutnya Tol Trans-Sumatra nggak dilanjut, nanti akhirnya tol dari Lampung ke Aceh nggak terkonteksi, tol di Jawa yang udah tinggal 180-an kilo dari Probolinggo sampai Ketapang ini kan harus diselesaikan," ujar Panel.
Pasalnya, untuk membangun sekian banyak infrastruktur tidak cukup dalam 10 tahun periode kepemimpinan pemerintah. Sehingga, perlu adanya kelanjutan oleh pemerintah berikutnya.
"Kalau salah pilih jalan-jalan, tol-tol ini nggak akan lanjut, IKN misal, betapa besarnya beban Jakarta, betapa Jawasentris pembangunan kemarin, tentu ada banyak kekurangan yang perlu diperbaiki ke depan, makanya perlu keberlanjutan, negara ini gak bisa dikelola sendiri harus dikelola semua," ujar Panel.
Projo undang Jokowi dan Prabowo...