Rabu 11 Oct 2023 23:53 WIB

DPMPTSP Kota Sukabumi Dorong Pengembangan MPP Digital

Lokasi MPP juga tengah dibangun di kantor DPMPTSP Kota Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Mal Pelayanan Publik (MPP).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
(ILUSTRASI) Mal Pelayanan Publik (MPP).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi, Jawa Barat, akan mendorong pengembangan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital. Fasilitas tersebut diharapkan makin memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan publik.

MPP Digital diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). “Layanan MPP digital akan menjadi fokus pengembangan layanan DPMPTSP untuk ke depannya,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Sukabumi, Saepuloh, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga

Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi sebelumnya menghadirkan MPP yang berlokasi di Tiara Toserba. Kini, tempat MPP tengah dibangun di kantor DPMPTSP Kota Sukabumi. Meskipun tempatnya lebih sederhana, menurut Saepuloh, layanan publiknya akan semakin lengkap karena didukung juga dengan MPP Digital.

Saepuloh mengatakan, dengan pemanfaatan teknologi digital, tidak dibutuhkan tempat MPP yang besar. Masyarakat pun diharapkan lebih mudah dalam mengakses layanan publik yang tersedia di MPP.

Menurut Saepuloh, masyarakat sudah mengetahui keberadaan MPP. Ia menyebut setiap layanan publik dari berbagai dinas dan instansi di MPP rata-rata diakses sekitar 150 orang. Paling banyak disebut mengakses layanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, layanan pencarian kerja, dan perizinan usaha.

Ke depan, Saepuloh mengatakan, masyarakat juga dapat memanfaatkan MPP Digital. Menurut dia, pihaknya menyediakan narahubung yang dapat membantu masyarakat jika mengalami kesulitan atau belum memahami tata cara menggunakan MPP Digital. Termasuk soal pengurusan perizinan usaha.

“Kami mengajak masyarakat yang membutuhkan layanan perizinan berusaha untuk mengakses MPP Digital,” kata Saepuloh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement