REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Council of Youth Development (ICYD) bersama Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) menyelenggarakan Santri Inno Fest bagian dari hari Santri Nasional. Santri Inno Fest adalah wadah bagi para santri untuk merealisasikan inovasi mereka untuk kepentingan umum.
Ketua Pelaksana Santri Inno Fest 2023, Rorian Pratyaksa mengatakan, ada keunikan di acara ini, yakni acaranya fokus terhadap inovasi para santri. Supaya santri yang punya inovasi memiliki wadah untuk mengembangkan gagasan dan idenya.
"Kita ajak mereka (santri) ayo buat inovasi, kita ingin acara ini tiap tahun bisa jadi wadah mereka berinovasi," kata Rorian saat ditemui Republika di Masjid Istiqlal dalam pembukaan acara puncak Santri Inno Fest 2023, Selasa (31/10/2023).
Rorian mengatakan, intinya Santri Inno Fest mau jadi bagian dari hari Santri Nasional. Bahkan ingin setiap Oktober menjadi bulan santri. Oleh karena itu Santri Inno Fest diselenggarakan di akhir Oktober 2023.
Mengenai inovasi para santri yang dibawa ke acara Santri Inno Fest, dikatakan Rorian, inovasinya minimal harus sudah dalam bentuk prototive produk, harus ada working produk atau rencana realisasi produk yang jelas. Jadi idenya harus jelas, masalah apa yang harus diselesaikan dan kenapa masalah tersebut harus diselesaikan, produknya seperti apa dan cara kerjanya seperti apa, itu semua harus jelas.
Di acara puncak Santri Inno Fest, ada sepuluh finalis dari beberapa kategori inovasi di antaranya kategori peternakan, pertanian, ekonomi syariah, dan keuangan. Semua inovasinya menarik, dan pengembangan inovasinya masih di sekitar komunitas. Jadi dipikirkan bagaimana caranya supaya inovasinya bisa dipakai di luar komunitas.
"Contohnya, ada yang membuat sistem penyaringan air untuk air wudhu, karena wudhu sehari lima kali, supaya airnya dari bawah (bekas wudhu) bisa masuk lagi menjadi air bersih," ujar Rorian.
Rorian menambahkan, ada juga inovasi santri yang membuat bekas air wudhu bisa jadi sumber air untuk kebutuhan perkebunan hidroponik. Selain itu, ada juga inovasi santri yang fokus ke logistik. Membuat komunitas pesantren untuk tahu ke mana yang paling efisien jika mau mengirim logistik antar pesantren, jadi bisa mapping pesantren.
Inovasi para santri ini juara satunya mendapatkan hadiah Rp 20 juta, juara dua Rp 10 juta dan juara tiga hadiahnya 5 juta. Ada juga juara favorit umum serta juara favorit kategori pelajar, masing-masing dapat Rp 2,5 juta.
Peserta Santri Inno Fest adalah santri dari seluruh Indonesia, sekarang peserta ada 350 peserta lebih dari 60 kota. Hari ini hadir sepuluh finalis santri dari sembilan kota, di antaranya dari provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera. Santri Inno Fest bagian dari hari Santri Nasional Kementerian Agama (Kemenag).