Rabu 01 Nov 2023 16:30 WIB

5 Fakta Perubahan Iklim Ini Bikin Takut

Risiko bencana yang ditimbulkan krisis iklim bisa menjadi teror menakutkan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Dunia telah menyadari perubahan iklim setidaknya sejak IPCC dibentuk pada tahun 1988.
Foto: www.freepik.com
Dunia telah menyadari perubahan iklim setidaknya sejak IPCC dibentuk pada tahun 1988.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risiko bencana yang ditimbulkan krisis iklim akan menjadi teror yang menakutkan dan mengerikan bagi setiap orang. Dilansir Earthday, Rabu (1/11/2023), berikut 5 fakta perubahan iklim yang bisa membuat Anda takut.

1. Dalam 2 dekade ke depan, suhu global bisa mencapai 1,5 derajat Celcius

Baca Juga

Dalam Sixth Report pada tahun 2021, Intergovernmental Panel on Climate Change PBB (IPCC) menyatakan bahwa sejumlah pemanasan global telah terkunci dan tidak dapat diubah. Mereka melaporkan bahwa dari tahun 2011-2020, suhu global telah mencapai 1,1 derajat Celcius di atas level 1850-1900.

Diperkirakan juga bahwa dalam dekade ini, suhu global lebih dari 50 persen kemungkinan akan meningkat hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, yang disebut sebagai titik kritis perubahan iklim. Tingkat pemanasan ini diprediksi akan meningkatkan frekuensi kebakaran hutan hingga 8,6 kali lipat, membunuh 70-90 persen terumbu karang, dan meningkatkan permukaan laut secara global hingga 0,3 meter. Dalam laporan khusus tahun 2018, IPCC memperingatkan bahwa dunia hanya memiliki waktu hingga tahun 2030 untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim. 

 

2. 2023 menjadi tahun terpanas

NASA baru-baru ini mengumumkan bahwa musim panas tahun 2023 merupakan musim panas terpanas yang pernah tercatat secara global, melampaui panas yang sangat menyengat yang terjadi pada tahun 2016. Tidak hanya sistem pangan yang rusak, namun juga tubuh kita. Dengan meningkatnya suhu panas, maka kelembaban pun meningkat hingga ke tingkat yang berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.

Musim panas 2024 diperkirakan akan menjadi musim panas yang memecahkan rekor, yang akan menyaingi musim panas 2023 yang penuh bencana dalam hal panas, kelembapan, dan peristiwa cuaca berbahaya. "Dan ini akan menjadi tren jangka panjang, bahwa setiap musim panas akan semakin panas,” kata Direktur Goddard Institute for Space Studies (GISS), Gavin Schmidt.

 

3. Laju kepunahan melonjak seribu kali lipat dari laju alami

Faktanya, hampir setengah dari semua amfibi berisiko punah karena perubahan iklim. Kepunahan adalah fenomena alam, yang merenggut sekitar lima spesies per tahun. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa dunia sedang berada di tengah-tengah kepunahan massal keenam -kepunahan yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.

Menurut laporan tahun 2023, 48 persen spesies menurun dan sedang menuju kepunahan. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa 33 persen spesies yang terdaftar sebagai spesies yang tidak terancam oleh daftar merah IUCN justru mengalami penurunan. Lalu pada pertengahan abad ini, sebanyak 30 hingga 50 persen dari total spesies yang ditemukan di Bumi akan punah karena tingkat kepunahan saat ini mencapai 1.000 kali lipat dari tingkat kepunahan alami.

 

4. Perubahan iklim sudah terjadi, dan merugikan kehidupan manusia

Dampaknya terhadap kesehatan manusia jauh lebih menakutkan daripada film horor. Meningkatnya suhu, ditambah dengan meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan dan populasi lansia, telah meningkatkan kematian akibat panas, demikian menurut sebuah studi tahun 2023 di Nature Communications.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement