Rabu 01 Nov 2023 14:19 WIB

Ingin Anak Tumbuh Lebih Cerdas? Aktivitas Ini Dipercaya Bisa Membantu

Aktivitas olahrga mendatangkan banyak manfaat bagi anak.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Anak cerdas (ilustrasi). Ada beberapa aktivitas yang dipercaya dapat membuat anak menjadi lebih cerdas.
Foto: Republika/Mardiah
Anak cerdas (ilustrasi). Ada beberapa aktivitas yang dipercaya dapat membuat anak menjadi lebih cerdas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda ingin anak-anak tumbuh lebih cerdas? Jika ya, mungkin hasil studi terbaru ini bisa menjadi pertimbangan Anda.

Sebuah studi baru menunjukkan, orang tua yang ingin membesarkan anak-anaknya menjadi lebih cerdas, harus mendaftarkan anak-anak mereka ke olahraga terorganisasi, tidak bermain video game, dan membeli buku.

Baca Juga

Dilansir laman CNBC, Rabu (1/11/2023), ahli saraf di Universitas Eastern Finland menghabiskan dua tahun mempelajari 504 anak-anak berusia antara 6 dan 9 tahun, dalam sebuah studi peer-review yang baru-baru ini diterbitkan. Anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu membaca dan bermain dalam tim olahraga, akan mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih baik dibandingkan mereka yang fokus pada aktivitas lain, mulai dari komputer tanpa pengawasan hingga permainan bebas yang tidak terstruktur.

Hasil terbaik diperoleh ketika anak-anak menggabungkan peningkatan olahraga dan waktu membaca bersama dengan pola makan sehat. Pola makan sehat yang dimaksud yaitu pola makan tradisional Nordik yang mengutamakan produk susu rendah lemak dan lebih sedikit daging merah atau sosis.

“Peningkatan kualitas pola makan dan peningkatan olahraga terorganisir serta membaca buku, dikaitkan dengan peningkatan kognisi,” tulis para ilmuwan saraf.

Salah satu bagian penting dari temuan penelitian ini menonjolkan saran bahwa aktivitas fisik terstruktur, seperti olahraga terorganisir, dapat meningkatkan keterampilan kognitif anak-anak. Temuan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, yang menunjukkan hubungan jelas antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan fungsi otak, termasuk memori dan kemampuan belajar.

Menurut National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat, anak-anak yang melakukan olahraga remaja sering kali memiliki "harga diri" yang lebih tinggi, serta tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah dibandingkan teman-temannya. Khususnya olahraga tim, menawarkan peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan perkembangan sosial.

Namun, para ahli sering kali merekomendasikan perpaduan yang sehat antara permainan terstruktur dan tidak terstruktur untuk anak-anak. Permainan terstruktur dapat memberikan pembelajaran yang lebih bertarget, sedangkan permainan tidak terstruktur dapat membantu menumbuhkan kreativitas dan motivasi diri.

Temuan sebuah penelitian di Universitas Cambridge pada awal tahun ini seputar membaca dan waktu menatap layar, tidak terlalu mengejutkan. Membaca untuk kesenangan dikaitkan dengan kesehatan mental, kreativitas, dan keterampilan berpikir yang lebih baik pada anak-anak.

Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cincinnati Children's Hospital, anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu membaca mendapat skor tes kognitif lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang mengganti waktu membaca dengan waktu menatap layar. American Psychological Association menyebutkan, video game menawarkan beberapa manfaat bagi perkembangan anak-anak, meningkatkan daya ingat, kesadaran spasial dan jika dimainkan dalam kelompok akan meningkatkan keterampilan sosial.

Namun ahli saraf dari Universitas Eastern Finland mengatakan, perkembangan kognitif tersebut terhambat ketika waktu layar anak benar-benar tidak diawasi. Penelitian lain juga menyebut bahwa video game bisa menyebabkan perilaku beracun dan menatap layar lebih sering jika anak-anak tidak diawasi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement