Senin 06 Nov 2023 00:11 WIB

Menteri Netanyahu Keceplosan Opsi Bom Nuklir: Rencana Genosida di Gaza Jadi Makin Kentara

Menteri Kebudayaan Israel menyebut penggunaan bom nuklir bisa jadi opsi di Gaza.

Red: Andri Saubani
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Foto:

Dalam sebuah pernyataan resmi dari kantor pemerintahan Netanyahu, dinyatakan bahwa, Menteri Kebudayaan Amihay Eliyahu dari Partai Sayap-Kanan dalam pemerintahan koalisi, ditangguhkan dari rapat-rapat kabinet sampai pemberitahuan selanjutnya.

"Pernyataan Eliyahu tidak didasari atas realitas yang ada. Operasi IDF sesuai dengan standar tinggi hukum internasional yang menghindari jatuhnya korban dari warga tak bersalah. Kami akan melanjutkan operasi sampai mencapai kemenangan," demikian pernyatan resmi Netanyahu.

Lewat pernyataan susulan di media sosial, Eliyahu berdalih bahwa pernyataanya soal bom nuklir bersifat kiasan. Namun, dia menambahkan, "Respons kuat terhadap terorisme dibutuhkan, yang akan mengklarifikasi kepada Nazi dan suporternya bahwa terorisme tidak berguna."

Benny Gantz, mantan jenderal yang kini bergabung dengan kubu konservatif Netanyahu, menilai, bahwa pernyataan Eliyahu telah merusak. "Dan bahkan memperburuk situasi, menambah luka para sandera dan keluarga sandera di rumah."

Yair Lapid, pemimpin kubu oposisi di Israel lewat akun media sosial X, menyebut pernyataan Eliyahu mengejutkan dan gila. Lapid meminta Netanyahu segera memecat Eliyahu dari kabinet.

Kementerian Kesehatan Hamas Palestina mengumumkan sedikitnya 9.770 orang termasuk 4.800 anak-anak di Jalur Gaza terbunuh sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 2.550 wanita juga termasuk di antara korban tewas.

Pada Sabtu (4/11/2023), dilaporkan setidaknya 45 orang terbunuh dan ratusan lainnya terluka seusai bom militer Israel menghujani kamp pengungsi Maghazi.

photo

Indonesia mencatatkan surplus perdagangan ke Israel. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement