REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan berbagai upaya untuk antisipasi dampak musim hujan yang berimbas banjir di permukiman warga. Pada Ahad (5/11/2023), terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah Jabodetabek, yang membuat sebagian wilayah Jakarta tergenang.
Tercatat melalui stasiun pemantau curah hujan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat sampai ekstrim di Jagorawi Bogor sebesar 156 milimeter (mm), Depok 1 sebesar 148 mm, Pasar Minggu sebesar 126 mm dan di Bendung Katulampa sebesar 111 mm.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas SDA DKI, Hendri mengatakan ada lima upaya yang telah dan akan terus dilakukan oleh jajarannya menyikapi musim hujan. Pertama, optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir.
"Kedua, penanganan banjir rob melalui NCICD. Ketiga, pengerukan waduk, situ, embung, kali, sungai dan saluran. Keempat, pemeliharaan sarana dan prasarana. Kelima, pemetaan banjir dan genangan," kata Hendri dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Senin (6/11/2023).
Hendri menjelaskan, berdasarkan data di lima wilayah kota administrasi yang ada di Jakarta pada Senin, Dinas SDA DKI telah melakukan pengerukan sedimen lumpur dan sampah di waduk, situ, embung, kali dan sungai. Kegiatan itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir.
"Dalam melakukan pengerukan ini, Dinas SDA bersinergi dengan para Wali Kota, lintas dinas, kelurahan dan kecamatan di tiap wilayah dengan mengerahkan lebih banyak alat berat. Sehingga pengerukan sedimen lumpur dan sampah dapat dilakukan secara cepat dan optimal," kata Hendri.
Hendri menjelaskan, sarana dan prasarana juga disiagakan dan dipastikan dapat beroperasi dengan baik untuk mengantisipasi banjir. "Sesuai arahan dari Pak Pj Gubernur Heru, kami di Dinas SDA secara konsisten untuk terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi dampak musim hujan dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak."
Berdasarkan data terbaru, ada pompa stationer sebanyak 578 unit di 202 lokasi, alat berat sebanyak 251 unit, pasukan biru sebanyak 4.189 personil, pompa mobile sebanyak 539 unit, dan pintu air sebanyak 845 unit di 589 lokasi. Semua itu disiagakan untuk memudahkan petugas jika terjadi banjir di wilayah tertentu.
"Meski demikian, peran dan kerja sama warga untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya serta menjaga kebersihan lingkungan juga sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya genangan saat musim hujan," kata Hendri.