Nabi Muhammad SAW bukan hanya utusan Allah, Nabi juga teladan bagi umatnya. Nabi akan mengajarkan umatnya apa-apa yang benar dan apa yang salah, apa yang halal dan apa yang haram, apa tindakan yang mengarah ke surga dan apa tindakan mengarah ke neraka.

Kembali pada pertanyaan siapa yang bangkrut lagi merugi adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan di hari kiamat. Karena pada saat itu, kita tidak lagi bisa membeli perbuatan baik atau pahala, bukan hanya karena tidak ada yang dijual tetapi karena tidak ada yang akan menjual ataupun meminjamkannya.

Pada hari itu, orang- orang terdekat, ibu, ayah, anak, bahkan tidak dapat menolong. Pada hari itu, setiap orang hanya peduli pada urusan mereka sendiri, pada keselamatan mereka sendiri.

“Pada hari itu, laki-laki akan lari dari saudaranya sendiri, dan dari ibu dan ayahnya, dan dari istri dan anak-anaknya. Masing-masing dari mereka, pada hari itu, akan memiliki cukup perhatian mereka sendiri untuk membuat mereka acuh tak acuh terhadap orang lain,” (QS ‘Abasa ayat 34-37).

Satu-satunya hal yang akan menolong pada hari pembalasan adalah perbuatan baik selama hidup di dunia atau pahala yang telah diperoleh. Namun, semua perbuatan baik itu mungkin tidak akan cukup dibandingkan dengan perilaku buruk dan pelanggaran yang dilakukan yang lebih banyak.

Dalam contoh yang disebutkan Nabi SAW...