Rabu 08 Nov 2023 17:11 WIB

Rabi Yahudi: Kami Menangis untuk Palestina

Zionisme menyebabkan Bencana Besar (Nakba) pada 1948.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur pasca terkena serangan udara zionis Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin (9/10/2023) dini hari.
Foto: AP/Adel Hana
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur pasca terkena serangan udara zionis Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin (9/10/2023) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM --  Penganut Yudaisme berduka atas kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Karena pelanggaran ini dilarang oleh agama mereka.

“Dalam agama kami, membunuh dan mencuri jelas dilarang. (Israel), sebaliknya, mendirikan negaranya dengan mengambilnya dari orang-orang Arab. Itu sebabnya kami menangis bersama orang-orang Palestina,” kata Yisroel Dovid Weiss, seorang rabi dan juru bicara  untuk Neturei Karta, sebuah kelompok yang didirikan di Yerusalem.

Baca Juga

Dalam wawancara dengan Anadolu Agency, Weiss membahas prinsip-prinsip Zionisme, ideologi pendiri negara Israel, serta kekerasan terhadap warga Palestina dan perampasan tanah. Weiss mengatakan banyak orang yang bingung dengan perbedaan antara Yudaisme dan Zionisme.

“Zionisme adalah ideologi negara Israel yang mencoba menampilkan dirinya sebagai negara Yahudi.  Mereka mengklaim bahwa mereka mewakili agama Yahudi, mereka mengklaim bahwa mereka berbicara atas nama Tuhan. Mereka mengklaim bahwa mereka adalah suara orang-orang Yahudi di seluruh dunia yang memiliki keterikatan dengan Tuhan atau Taurat.  Itu tidak benar,” kata Weiss, merujuk pada lima buku pertama kitab suci Yahudi dan Kristen.