REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menggelar uji publik yang akan dihadiri oleh tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Acara tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi politik dan jadi forum mendengarkan gagasan dari para kontestan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Bagian dari upaya kita juga untuk membangun kedewasaan masyarakat di dalam berpolitik. Sehingga dengan mengerti programnya mudah-mudahan masyarakat bisa menentukan pilihan, tidak hanya pada figurnya saja, tapi juga pada apa beliau tawarkan," ujar Abdul Mu'ti di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
"Istilah yang populer, sering kali ya, jangan membeli kucing di dalam karung," sambungnya.
Secara teknis, pelaksanaan uji publik itu nantinya akan dilakukan terpisah di tiga kampus Muhammadiyah. Tiga pasangan capres-cawapres akan diuji program yang dijanjikan dalam visi-misi yang mereka serahkan saat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Soal rencana uji publik yang nanti Insya Allah pada tgl 23 November yang akan datang," ujar Abdul Mu'ti.
Adapun kedatangannya ke TPN Ganjar-Mahfud dalam rangka menyerahkan undangan kepada pasangan tersebut untuk menghadiri dialog publik yang diinisiasi PP Muhammadiyah. Acara tersebut akan digelar pada 23 November mendatang.
"Ganjar-Mahfud bisa memaparkan visi-misi dan berdialog langsung dengan peserta dialog yang hadir. Tujuannya untuk mendapatkan pencerahan dan informasi terkait program 5 tahun ke depan yang akan dijalankan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud," ujar Abdul Mu'ti.
Dalam dialog publik tersebut, Muhammadiyah juga akan melakukan telaah kritis terhadap program-program yang ditawarkan oleh Ganjar-Mahfud. Termasuk menitipkan suara pihaknya kepada pasangan tersebut.
"Kami juga menitipkan suara Muhammadiyah kepada Ganjar-Mahfud apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia," ujar Abdul Mu'ti.