REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela KTT APEC yang digelar San Francisco, California, pekan ini. Pada kesempatan itu, mereka akan membahas sejumlah isu yang menjadi kepentingan bersama, antara lain, Laut Cina Selatan (LCS) dan situasi di Palestina.
“Kedua presiden akan melakukan komunikasi mendalam mengenai isu-isu strategis, menyeluruh, dan mendasar dalam membentuk hubungan Cina-AS serta isu-isu utama terkait perdamaian dan pembangunan dunia,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Mao Ning dalam pengarahan pers, Senin (13/11/2023), dikutip laman resmi Kemenlu Cina.
Persoalan Taiwan akan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan Xi dan Biden mendatang. Mao Ning menekankan, isu Taiwan adalah urusan dalam negeri Cina.
Beijing menolak adanya campur tangan asing dalam masalah tersebut. Menurut Mao, pemerintahan AS berturut-turut telah membuat komitmen yang jelas mengenai masalah Taiwan.
“Dalam KTT (G20) di Bali, AS menyatakan secara eksplisit bahwa pemerintah AS tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. AS perlu menghormati komitmennya terhadap (prinsip) ‘Satu-Cina’ dan menentang kemerdekaan Taiwan dengan tindakan nyata,” ujar Mao.
Selain Taiwan, isu LCS juga akan dibahas oleh Biden dan Xi. Cina diketahui mengklaim sekitar 90 persen wilayah LCS. Klaim tersebut ditentang oleh sejumlah negara ASEAN, termasuk AS.
“Cina telah berkali-kali memperjelas sifat permasalahan LCS dan apa posisi prinsip kami. Cina tidak akan mengambil satu inci pun wilayah yang bukan milik kami atau menyerahkan satu inci pun wilayah milik kami. Cina berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan yang relevan melalui negosiasi dan konsultasi dengan negara-negara terkait dan tidak akan goyah dalam tekad kami untuk menjaga kedaulatan nasional serta integritas wilayah,” kata Mao.
Dalam pertemuannya nanti, Biden dan Xi akan turut membahas perkembangan situasi di Palestina. Agresi Israel ke Jalur Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 lalu telah membunuh lebih dari 11 ribu orang, termasuk di dalamnya 4.600 anak-anak.
Cina telah beberapa kali menyerukan gencatan senjata. Sementara AS mengambil sikap sebaliknya. “Konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung terus menyita perhatian dunia. Cina berpihak pada kesetaraan dan keadilan,” ujar Mao Ning.
Mao menambahkan, Cina telah melakukan kontak dekat dengan pihak-pihak terkait dan berkomitmen untuk melakukan deeskalasi serta perlindungan warga sipil. “Kami berharap AS akan mengambil sikap objektif dan adil serta memainkan peran konstruktif dalam menghentikan konflik,” katanya.