Kamis 16 Nov 2023 07:10 WIB

Sekjen PKS Minta TNI-Polri Netral dalam Pemilu 2024 

Para paslon capres-cawapres adalah orang-orang berkualitas yang tengah berkompetisi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Fernan Rahadi
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi (dua kanan) didampingi Sekjen PKB Muhammad Hasanuddin Wahid (tengah) dan Plt Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim (kiri) memberikan keterangan usai mengelar rapat di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (18/9/2023). Rapat yang dihadiri oleh sekjen dari Partai Koalisi pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) tersebut membahas persiapan pendaftaran paslon capres-cawapres di Pilpres 2024 sekaligus membahas soal tim nasional (Timnas) pemenangan AMIN.
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi (dua kanan) didampingi Sekjen PKB Muhammad Hasanuddin Wahid (tengah) dan Plt Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim (kiri) memberikan keterangan usai mengelar rapat di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (18/9/2023). Rapat yang dihadiri oleh sekjen dari Partai Koalisi pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) tersebut membahas persiapan pendaftaran paslon capres-cawapres di Pilpres 2024 sekaligus membahas soal tim nasional (Timnas) pemenangan AMIN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi meminta Polri dan TNI bersikap netral dalam proses pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hal itu disampaikan di sela rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi III DPR RI dengan Polri, Rabu (15/11/2023).

"Tugas kita mengingatkan 'hey Polri, kerja ente yang baik, yang bener, ingetin, jaga independensi, jangan berpihak kepada satu paslon'," kata Aboe kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu (15/11/2023). 

Baca Juga

Anggota Komisi III DPR RI tersebut mengatakan bahwa para paslon capres-cawapres merupakan orang-orang berkualitas yang tengah berkompetisi. Agar tidak tercoreng, di antara hal yang perlu untuk ditegaskan kepada publik adalah netralitas dari aparat penegak hukum. 

"Bukan kaleng-kaleng paslon semua dengan segala kemampuan. Kita melihat ini jangan sampai enteng dan kita membaca karena saya sebagai Komisi III penting untuk mengingatkan Kapolri dan semua lembaga keamanan," ujar dia. 

Tak hanya meminta kepada Polri, Aboe juga meminta jajaran TNI untuk tidak secara terang memihak pada salah satu paslon. Dia berharap netralitas para TNI turut dijaga agar tidak memperkeruh suasana kontestasi pemilu. 

"Hey TNI jangan macam-macam, enggak boleh ikut-ikut, amankan saja baik-baik," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement