Sesudah ajalnya dekat barulah dia tobat dan Allah SWT akan menerima tobatnya sesuai dengan janji-Nya. Allah SWT tidak akan menyalahi janji-Nya, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ "Sungguh, Allah tidak menyalahi janji." (QS Ali Imran ayat 9)
Tetapi kalau manusia tidak tahu kapan ajalnya tiba, tentunya ia selalu hati-hati, perintah dikerjakannya, larangan dijauhinya. Apabila ia berbuat maksiat, segera ia bertobat karena takut kalau ajalnya datang mendadak sebelum ia bertobat.
Jadi, gunanya kiamat dirahasiakan adalah supaya manusia giat berbuat baik, jika manusia yang seharusnya berbuat baik tetapi ia berbuat jahat, maka sangat pantaslah orang itu dihukum. Oleh karena itulah sangat adil jika yang berbuat baik itu diberi imbalan dan yang berbuat jahat diberi azab. Allah SWT berfirman:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS Az-Zalzalah ayat 7-8). Allah berfirman:
إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ "Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Tur Ayat 16)