Rabu 22 Nov 2023 06:32 WIB

Polisi Tangkap 5 Provokator dalam Kericuhan Penertiban di Kolong Tol Bocimi

Polres Bogor menangkap 5 provokator penyebab kericuhan penertiban kolong Tol Bocimi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Anak-anak bermain di sekitar bangunan yang terdampak pembebasan lahan pembangunan Tol Bocimi. Polres Bogor menangkap 5 provokator penyebab kericuhan penertiban kolong Tol Bocimi.
Foto: ANTARA FOTO/Henry Purba
Anak-anak bermain di sekitar bangunan yang terdampak pembebasan lahan pembangunan Tol Bocimi. Polres Bogor menangkap 5 provokator penyebab kericuhan penertiban kolong Tol Bocimi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, menangkap lima provokator yang menyebabkan kericuhan saat penertiban bangunan liar di bawah jalan Tol Bocimi, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

"Diamankan sementara lima orang penanggung jawab, provokator namun kita dalami pemeriksaan nanti kita tetapkan status hukumnya kemudian," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Cibinong, Bogor.

Baca Juga

Polres Bogor hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap lima orang yang merupakan anggota salah satu organisasi masyarakat (Ormas) tersebut, sehingga, belum mengetahui masing-masing perannya saat kericuhan.

"Nanti kita lihat perannya seperti apa, nanti kita sampaikan," ujar Rio.

Sebelumnya, Kabid Tibum Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara mengungkapkan tiga orang petugas gabungan mengalami luka-luka saat terlibat kericuhan dalam penertiban bangunan liar tepat di bawah jalan Tol Bocimi.

Tiga petugas yang mengalami luka-luka itu merupakan dua petugas Satpol PP dan satu anggota Polres Bogor. Ketiganya pun langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (IGD RSUD) Ciawi untuk menerima penanganan medis.

"Pada saat terjadi adu mulut dari pihak pemilik dan ormas melemparkan beberapa batu besar dan bata/hebel yang mengenai dua anggota Satpol PP dan satu orang anggota Polri," terang Rhama.

Akibat kejadian tersebut, dua petugas mengalami pendarahan di bagian kepala sehingga harus dijahit dan satu lainnya mengalami memar di bagian dada.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement