Kamis 23 Nov 2023 08:45 WIB

Tekan Kenaikan Harga Jelang Nataru, Begini Upaya Pemkot Malang

Langkah antisipasi perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan baha pokok.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Warga antre membeli minyak goreng murah dalam operasi pasar di Kota Malang (ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warga antre membeli minyak goreng murah dalam operasi pasar di Kota Malang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) menyiapkan berbagai langkah antisipasi menghadapi kenaikan harga bahan pokok. Hal ini terutama saat memasuki momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, tidak menampik sejumlah harga bahan pokok biasanya akan mengalami kenaikan cukup signifikan. Beberapa  di antaranya seperti cabai, daging, bawang dan minyak goreng.

"Oleh sebab itulah langkah antisipasi perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan serta stabilitas harganya," jelas dia. Pihaknya sendiri telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi dalam menghadapi situasi tersebut.

Satu di antaranya dengan melakukan pemantauan secara rutin harga-harga di sejumlah pasar tradisional di Kota Malang. Dari hasil pantauan, apabila harga kebutuhan mulai naik di atas harga pasar, maka akan segera digelar operasi pasar murah.

Kegiatan ini biasanya melibatkan Perum Bulog, Perumda Tunas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan), serta Bank Indonesia Malang. Mereka dilibatkan karena menjadi bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang.

Menurut dia, rapat koordinasi terkait mulai naiknyaharga kebutuhan pokok akan digelar dalam beberapa hari ke depan. Langkah ini perlu dilakukan mengingat ada kendala distribusi meski stok relatif aman.

Hal yang pasti, dia berharap masyarakat tidak terlalu panik dan melakukan aksi borong. Terlebih pihaknya acap melaksanakan pasar murah yang menjual paket kebutuhan berupa beras, dua liter minyak goreng, dan satu kg gula pasir yang dijual seharga Rp 50 ribu dari harga normal Rp 150 ribu.

Program ini menyasar lima kecamatan dengan alokasi 2.075 paket tiap kecamatan. Saat operasi pasar murah nanti dilaksanakan, juga akan melibatkan pabrik gula, distributor dan petani. Ini bertujuan agar harga bahan pokok jauh lebih murah jika dibanding di pasaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement