Rabu 29 Nov 2023 22:05 WIB

Warga yang Rumahnya Rusak Akibat Ledakan Tabung Gas CNG di Sukabumi Minta Ganti Rugi

Pemerintah menyelidiki tabung gas CNG meledak di Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi tabung gas CNG.
Foto: Antara/Musyawir
Ilustrasi tabung gas CNG.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Warga terdampak ledakan tabung gas CNG yang diangkut Truk Isuzu putih bernomor polisi B 9496 SYX di ruas Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya I, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi pada Senin (27/11/2023) sore, menuntut ganti rugi. Hal ini ditujukan terhadap pihak perusahaan gas untuk bertanggung jawab, terutama ganti kerusakan bangunan akibat ledakannya.

Hal ini misalnya disampaikan salah seorang perwakilan warga Toni Kamanjaya (47 tahun) asal Kampung Lodaya I, RT 01 RW 08, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Pada saat kejadian ia tengah berada di rumahnya di sekitar lokasi ledakan.

Baca Juga

''Dampak dari ledakan gas CNG ini ada tujuh bangunan yang lokasinya tidak jauh dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengalami kerusakan,'' ujar Toni kepada wartawan, Rabu (29/11/2023). Dari tujuh bangunan ini, dua rumah warga dan lima diantaranya tempat usaha seperti rumah makan padang, pecel lele, kafe dan konter handphone serta toko baju.

Rata-rata bangunan itu lanjut Toni, mengalami kerusakan di bagian jendela, atap, langit-langit plafon rumah sama dinding. Akibat hentakan dari ledakan itu bangunan mengalami retak-retak pada dinding dan kaca pecah.

Toni mengungkapkan, meskipun bangunan tidak terkena langsung oleh ledakan. Namun terdampak oleh gelombang ledakan yang cukup keras mempengaruhi bangunan warga. Akibat ledakan gas CNG ini pum Jalan Gang Lodaya I ditutup karena masih banyak serpihan kaca yang belum dibersihkan.

Sehingga kata Toni, jalan gang Lodaya I masih ditutup menggunakan bangku kursi. Dampaknya, warga harus rela berputar menggunakan jalan alternatif lain.

Dari semua bangunan yang terdampak gelombang ledakan ini lanjut Toni, kondisi yang paling parah terdapat pada kafe. Pasalnya, pada bagian atapnya ambruk dan dinding yang mayoritas terbuat dari kaca mengalami pecah. 

Untuk rumah makan padang sambung Toni, masih tetap beroperasi di hari kedua setelah ledakan. Sementara tempat kedai pecel lele, toko baju dan kafe, tutup total akibat peralatan yang rusak parah.

'' Oleh karenanya, warga yang terdampak sangat berharap agar penggantian kerusakan. Terutama pada tempat usaha mereka, segera dilakukan demi memperbaiki dan merehabilitasi tempat usaha,'' kata Toni. Sehingga mereka dapat segera berjualan kembali.

Selain kerusakan bangunan lanjut Toni, dampak dari ledakan ini juga berpengaruh terhadap pendapatan mereka yang terhenti selama dua hari ini. Intinya warga tetap menuntut agar pihak perusahaan gas segera bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi kepada mereka yang terdampak oleh ledakan tabung gas CNG.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement