Ahad 03 Dec 2023 13:45 WIB

Teleskop James Webb Temukan Planet Berbatu Bisa Terbentuk dari Radiasi Ekstrem

Teleskop James Webb menyelidiki pembentukan planet berbatu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan pembentukan planet berbatu.
Foto: NASA
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menemukan pembentukan planet berbatu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dibutuhkan pertemuan kondisi tertentu agar planet berbatu seperti Bumi bisa terbentuk, karena tidak semua bintang di alam semesta mendukung pembentukan planet. Bintang mengeluarkan sinar ultraviolet, dan semakin panas bintang tersebut terbakar, semakin banyak pula sinar UV yang dipancarkannya. 

Dilansir Digital Trends, Ahad (3/12/2023), radiasi ini bisa sangat signifikan sehingga mencegah pembentukan planet dari debu dan gas di dekatnya. Namun, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST atau Webb) baru-baru ini menyelidiki piringan di sekitar bintang yang tampaknya membentuk planet berbatu, meskipun bintang masif di dekatnya mengeluarkan radiasi dalam jumlah besar. 

Baca Juga

Piringan materi di sekitar bintang, yang disebut piringan protoplanet, terletak di Nebula Lobster, salah satu lingkungan paling ekstrem di galaksi kita. Wilayah ini menampung bintang-bintang masif yang mengeluarkan begitu banyak radiasi sehingga mereka dapat menembus piringannya hanya dalam waktu satu juta tahun, menyebarkan materi yang dibutuhkan untuk pembentukan planet. Tetapi piringan yang baru-baru ini diamati, bernama XUE 1, tampaknya merupakan pengecualian. 

Para peneliti menggunakan Mid-Infrared Instrument (MIRI) JWST untuk mengidentifikasi air, karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, dan asetilena di dalam piringan. Itulah beberapa bahan penyusun planet berbatu dan menunjukkan bahwa piringan tersebut mirip dengan piringan pembentuk planet lainnya, meskipun memiliki jumlah radiasi UV yang tinggi. 

“Kami terkejut dan gembira karena ini adalah pertama kalinya molekul-molekul ini terdeteksi dalam kondisi ekstrem ini,” kata salah satu penulis, Lars Cuijpers dari Radboud University, dalam sebuah pernyataan. 

Masalah pada piringan ini adalah terdapat sejumlah bintang masif di dekatnya, sehingga piringan tersebut dibombardir oleh radiasi UV dari beberapa sumber. Piringan tersebut tampaknya sedikit lebih kecil dari perkiraan, namun tampaknya sedikit lebih kecil dari perkiraan, namun tampaknya masih mampu membentuk planet berbatu. Artinya, planet berbatu dapat terbentuk bahkan di lingkungan yang sangat ekstrem, jika piringan tersebut bukan merupakan benda asing. 

“XUE 1 menunjukkan kepada kita bahwa kondisi untuk membentuk planet berbatu memang ada, jadi langkah selanjutnya adalah memeriksa seberapa umum kondisi tersebut,” kata pemimpin peneliti María Claudia Ramírez-Tannus dari Institut Astronomi Max Planck.

“Kami akan mengamati piringan lain di wilayah yang sama untuk menentukan frekuensi pengamatan terhadap kondisi ini.” ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement