REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mempersiapkan rekrutmen petugas kesehatan haji untuk 2024.
Ketua AKHI NTB, Lalu Sahrun, mengatakan, persiapan untuk menjadi petugas kesehatan haji sudah mulai dilakukan dari saat ini. Salah satunya melalui kegiatan pembekalan melalui seminar kesehatan haji.
"Jadi kegiatan seminar ini bagaimana kita mempersiapkan jamaah haji yang istitha'ah dalam kesehatan yang kita wujudkan dalam haji sehat, haji mabrur," ujarnya di sela-sela seminar nasional kesehatan haji di Asrama Haji Mataram, Ahad (3/12/2023).
Ia menyebutkan idealnya jumlah petugas haji yang ikut diberangkatkan ke Tanah Suci yaitu sebanyak dua dokter dan empat orang perawat. Dengan jumlah ini pelayanan kepada jamaah haji di Tanah Suci bisa lebih maksimal.
"Tapi ini tergantung dari kebijakan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Asosiasi di pusat itu sudah mengusulkan tapi kan tergantung dari regulasi pemerintah. Kalau sekarang kan satu dokter dan dua perawat," ucapnya.
Menurut dia, jumlah ideal petugas ini sangat diharapkan agar pelayanan bisa lebih maksimal. Apalagi, jamaah haji di NTB banyak yang sudah lanjut usia (lansia) sehingga membutuhkan pelayanan yang maksimal.
"Jamaah lansia itu dibagi dua. Jamaah haji lansia tanpa komorbid dan jamaah dengan komorbid. Jadi itu yang harus dipersiapkan oleh teman-teman petugas," katanya.