Kamis 07 Dec 2023 09:48 WIB

Mantan Anggota Parlemen Ukraina Pro-Rusia Ditembak Mati di dekat Moskow

Rusia telah membuka penyelidikan dan memburu tersangka.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang mantan anggota parlemen Ukraina yang pro-Rusia telah ditembak mati di dekat Moskow dalam sebuah pembunuhan yang diklaim oleh Kiev. Illia Kyva, yang dinyatakan sebagai pengkhianat oleh Ukraina, ditembak mati di sebuah taman di wilayah Odintsovo, sebelah barat daya Moskow, pada hari Rabu (6/12/2023).

Para penyelidik Rusia mengatakan mereka telah membuka penyelidikan dan memburu tersangka. "Seseorang yang tidak dikenal melepaskan tembakan ke arah korban dari senjata yang tidak dikenal. Pria itu meninggal di tempat akibat luka-lukanya," kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Reuters dan AFP, mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa Kyva dibunuh oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU). Kyva adalah anggota parlemen Ukraina sebelum Moskow menginvasi pada Februari 2022, tetapi telah berada di Rusia selama perang dan sering mengkritik otoritas Ukraina secara online.

Dia telah dijatuhi hukuman in absentia oleh pengadilan Ukraina selama 14 tahun penjara atas tuduhan pengkhianatan dan penghasutan untuk melakukan kekerasan. Sehari sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Kyva mengatakan bahwa negara itu telah "direndam oleh Nazisme" dan perlu "dibebaskan" oleh Rusia - menggemakan poin-poin pembicaraan yang secara teratur dikemukakan oleh para pejabat Rusia dan di TV pemerintah.

Berbicara di TV nasional, juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, mengkonfirmasi kematian Kyva. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa Kyva sudah tamat. Nasib seperti itu akan menimpa para pengkhianat Ukraina lainnya, serta antek-antek rezim [Presiden Rusia Vladimir] Putin."

Yusov tidak mengatakan siapa dalang di balik pembunuhan itu. Dalam sebuah insiden terpisah, seorang anggota parlemen proksi di wilayah Luhansk timur Ukraina juga terbunuh dalam sebuah serangan bom mobil pada hari Rabu, kata para penyelidik Rusia.

Oleg Popov, yang menjabat sebagai wakil di parlemen regional Luhansk yang pro-Moskow, terbunuh setelah "meledakkan sebuah perangkat tak dikenal di dalam mobil", kata Komite Investigasi Rusia, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kiev jarang berkomentar tentang apakah mereka berada di balik pembunuhan tokoh-tokoh pro-Rusia, baik di dalam Rusia maupun di beberapa bagian Ukraina yang diduduki pasukan Rusia. Namun belakangan ini, mereka mulai mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan dan secara terbuka mengancam akan memburu "kolaborator" dan "pengkhianat" lainnya.

Moskow sebelumnya mengatakan Ukraina berada di balik pembunuhan-pembunuhan berani lainnya yang terjadi di dalam perbatasan Rusia. Pada Agustus 2022, seorang nasionalis Rusia Darya Dugina terbunuh di luar Moskow dalam sebuah bom mobil, sementara sebuah ledakan di sebuah kafe di Saint Petersburg pada April lalu menewaskan seorang blogger militer Rusia, Vladlen Tatarsky.

Ukraina belum secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, meskipun intelijen AS dan laporan media telah mengaitkan Kyiv dengan serangan-serangan tersebut. Beberapa pejabat dan politisi Ukraina berpangkat rendah yang menyambut baik invasi Rusia dan bekerja untuk pihak berwenang yang didukung Rusia di wilayah-wilayah yang diduduki Rusia juga telah terbunuh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement