Jumat 08 Dec 2023 23:15 WIB

Beri Bantuan ke Pengungsi Rohingya, Jokowi Pastikan Pemerintah Utamakan Masyarakat Lokal

Presiden menegaskan akan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: AP Photo/Saul Loeb
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, telah mendapatkan laporan mengenai semakin banyaknya pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama Aceh. Karena itu, untuk sementara, pemerintah akan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi.

Kendati demikian, Presiden menegaskan akan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.

Baca Juga

"Dan bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi akan diberikan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (8/12/2023).

Pemerintah Indonesia, lanjut dia, juga akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani masalah para pengungsi tersebut. Presiden juga menyebut bahwa pemerintah menduga kuat terjadi tindakan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap pengungsi Rohingya di Aceh. Karena itu, ia menegaskan, pemerintah akan menindak tegas para pelaku TPPO pengungsi Rohingya tersebut.

"Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan TPPO dalam arus pengungsian ini. Pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO," kata Jokowi.

Sebelumnya, Presiden telah meminta Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk menangani para pengungsi Rohingya bersama-sama pemerintah daerah dan UNHCR.

"Ya saya telah memerintahkan Menko Polhukam untuk menangani bersama-sama dengan daerah bersama-sama dengan UNHCR," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Senin (4/12/2023).

Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku sedang mencari tempat baru untuk pengungsi Rohingya karena penampungan saat ini dinilai sudah tidak muat.

"Kami sedang mencari jalan untuk nanti dicarikan tempat penampungan, karena yang ada sudah tidak muat," kata Mahfud usai rapat membahas pengungsi Rohingya di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Mahfud telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Riau guna membahas rencana pemindahan lokasi pengungsi Rohingya tersebut. Dalam rapat tersebut, lanjutnya, beberapa pihak mengusulkan nama-nama lokasi sebagai tempat pengungsian sementara. Namun, lokasi itu belum bisa diputuskan di dalam rapat tersebut. 

Mahfud memastikan dalam waktu dekat akan menempatkan pengungsi Rohingya di lokasi baru demi menghindari penumpukan warga. Dia juga menekankan upaya tersebut dilakukan semata-mata atas dasar rasa kemanusiaan.

Sedangkan penolakan terhadap kedatangan para pengungsi Rohingya pun telah disampaikan oleh banyak masyarakat Aceh. Sehingga kehadiran mereka menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement