Kamis 14 Dec 2023 14:41 WIB

Kronologi Ayah Banting Anaknya Hingga Meninggal di Jakarta Utara

Pelaku secara emosional membanting buah hatinya hingga luka di kepala.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara mengamankan seorang pria berinisial U (44 tahun) yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya berinisial K (10 tahun). Diduga pelaku membanting buah hati hingga mengalami luka di bagian kepala dan meninggal dunia.

“Atas nama U seorang ayah dari korban K sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Utara. (Pelaku) Memukul dan membanting hingga mengalami luka di bagian kepala, keluar darah dari hidung,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion dalam keterangan persnya, Kamis (14/12/2023) siang.

Baca Juga

Menurut Gidion, kasus ini berawal dari seorang warga yang menegur korban K. Kemudian pelaku mencari K dan melakukan kekerasan terhadapnya dengan cara membanting.

Akibat bantingan itu korban mengalami luka di bagian kepala, keluar darah dari hidung dan meninggal dunia. Saat ini penyidik mencari penyebab pelaku tega melakukan tindakan tersebut. 

“Mungkin pada kondisi emosional yang akut ya, kita dalami lagi apa latar belakang persoalan sebelum peristiwa itu terjadi,” jelas Gidion.

Selain itu, kata Gidion, pihaknya juga mendalami kondisi kejiwaan pelaku. Kemudian juga melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap pelaku guna mengetahui kandungan zat terlarang dalam tubuhnya. Namun hasilnya yang bersangkutan negatif dari obat-obatan berbahaya. 

“Artinya pada waktu dia melakukan itu dalam kondisi fisikall psikologi yang dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Gidion. 

Akibat perbuatannya, pelaku U dijerat dengan Undang-undang perlindungan anak, Undang-undang peradilan anak, dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِنْ طَاۤىِٕفَتٰنِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَاۚ فَاِنْۢ بَغَتْ اِحْدٰىهُمَا عَلَى الْاُخْرٰى فَقَاتِلُوا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّٰى تَفِيْۤءَ اِلٰٓى اَمْرِ اللّٰهِ ۖفَاِنْ فَاۤءَتْ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَاَقْسِطُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

(QS. Al-Hujurat ayat 9)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement