Jumat 15 Dec 2023 16:19 WIB

Pasien Ditemukan Meninggal di Pondok Gus Samsudin Blitar, Ini Penyebabnya Menurut Polisi

Tidak ada bekas luka atau kekerasan pada jenazah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Jenazah (ilustrasi).
Foto: Antara/ca
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Udiyono menyatakan, pihaknya dibantu petugas kesehatan dari Puskesmas Kademangan telah melakukan pemeriksaan medis terhadap jenazah pasien yang ditemukan meninggal dunia di Pondok Nuswantoro, milik Samsudin Jadab alias Gus Samsudin. Jenazah korban berinisial S (59 tahun) ditemukan pada Senin (11/12/2023).

Udiyono memastikan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ada bekas luka atau kekerasan pada jenazah. Seluruh bagian tubuh korban juga dalam keadaan utuh, sehingga dipastikan tidak adanya penganiayaan.

Baca Juga

“Tidak ada bekas luka ataupun benda tumpul. Bagian tubuh yang lainnya dalam keadaan utuh, tidak ditemukan luka, maupun tanda-tanda kekerasan lainnya," kata Udiyono dikonfirmasi Jumat (15/12/2023).

Udiyono melanjutkan, saat ditemukan, jenazah korban dalam keadaan kaku dan belum ada tanda-tanda pembusukan. Berdasarkan pemeriksaan medis tersebut, dugaan kuat penyebab tewasnya korban adalah karena penyakit yang dideritanya.

"Jenazah korban telah kaku yang belum ada tanda-tanda pembusukan mayat. Diduga korban meninggal karena sakit darah tinggi, kolesterol, sesak nafas," ujarnya.

Udiyono mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga korban, S memang telah lama menderita penyakit darah tinggi, kolesterol, dan sesak nafas. S berpamitan ke keluarganya untuk berobat ke Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin di Blitar pada Sabtu (9/12/2023).

Namun hingga Senin (11/12/2023), yang bersangkutan tak kunjung pulang. "Senin sekitar jam 16.00 WIB keluarga korban datang ke Pondok Nuswantoro. Selanjutnya menanyakan perihal keberadaan korban yang tidak pulang sejak hari Sabtu yang sebelumnya berpamitan akan pergi ke Pondok Nuswantoro untuk berobat," kata Udiyono.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement