REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan satu dekade program pengembangan karakter mahasiswa, XL Axiata Future Leaders (XLFL) 2023 kembali menggelar National Conference 2023. Sebanyak 190 mahasiswa penerima manfaat (awardee) yang telah menyelesaikan program XLFL angkatan ke-10 selama dua tahun penuh dan telah diwisuda di Jakarta, pekan lalu.
Menurut Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, dalam perjalanan satu dekadenya, program ini juga telah melahirkan sekitar 75 social innovation project yang diprakarsai oleh para penerima manfaat berdasarkan permasalahan sosial dari waktu ke waktu.
Lulusan angkatan ke-10 ini berasal dari berbagai kampus yang berada di 6 provinsi, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan lain sebagainya.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kata dia, XL Axiata juga membimbing, bahkan memfasilitasi pelatihan pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) bagi para penerima awardee yang telah dimulai sejak 2019.
"Proyek ini sekaligus menjadi syarat kelulusan mereka dari program XL Axiata Future Leaders," ujar Dian dalam rilisnya yang diterima Repubika.co.id, Ahad (17/12/2023).
Prosesi wisuda ini dilakukan secara langsung oleh Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir. Selain itu, hadir juga Chief Enterprise Business Officer XL Axiata, Feby Sallyanto, Group Head Corporate Communication XL Axiata, Reza Mirza, dan Founder & Chairman, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dr Dino Patti Djalal.
Dalam rangkaian acara National Conference 2023 yang digelar di XL Axiata Tower pada Jumat-Minggu, 8-10 Desember 2023 itu pula, para-awardee dari angkatan ke-10 menampilkan dan mempresentasikan solusi digital berbasis paduan antara Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) yang dipersiapkan sebagai use case di era 5G mendatang. Proyek ini sekaligus menjadi bagian dari syarat kelulusan para-awardee.
“Saya bangga atas pencapaian XLFL yang telah mengajar 1.500 mahasiswa, para calon pemimpin masa depan Indonesia, dengan total pendaftar lebih dari 174.000 mahasiswa dalam 10 tahun," katanya.
Menurutnya, program XLFL yang telah dimulai sejak 2012 tersebut, tahun ini telah berakhir. Meskipun demikian, komitmen XL Axiata untuk terus mendukung dunia pendidikan akan kami lanjutkan. Selanjutnya, XL Axiata akan lebih berfokus program pemberdayaan perempuan, yaitu Sisternet.
Dian menjelaskan, tugas pembuatan proyek berbasis AI dan IoT diberikan kepada pada XLFL awardee sebagai bentuk respon dari masifnya kemajuan teknologi. XL Axiata berharap, program ini dapat membentuk kemampuan awardee untuk mensistematisasi penyelesaian masalah yang umumnya dimiliki manusia ke dalam bentuk model yang bisa diimplementasikan oleh komputer.
"Serta, menerapkan pengambilan keputusan berbasis data tanpa intervensi manusia," kata Dian.