Senin 18 Dec 2023 15:41 WIB

Pemerintah Yakin Covid-19 di Indonesia tidak akan Kembali Jadi Pandemi

Seluruh indikator Covid-19 jauh rendah dari angka situasi saat pandemi

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meyakini pandemi Covid-19 tak akan kembali terjadi di Indonesia. Menurut dia, kenaikan kasus belakangan terjadi karena memang saat ini yang terjadi adalah endemi, di mana Covid-19 memang masih bergentayangan di sekitar masyarakat.

“Sekarang ini kan memang masa endemi, endemi itu artinya yang kemarin jadi pandemi itu tidak akan hilang sama sekali, tetapi juga tidak akan kembali menjadi pandemi,” ucap Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/12/2023).

Baca Juga

Meski begitu, Muhadjir mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati, terutama dalam mematui protokol kesehatan sebagaimana ketika Covid-19 masih menjadi pandemi. Memakai masker, rajin cuci tangan, dan mengonsumsi makanan bergizi perlu dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, terlebih bagi yang hendak menikmati libur panjang akhir tahun. 

“Akan tetapi, juga jangan kemudian menciptakan kepanikan-kepanikan. Termasuk aparat di daerah tidak usah menganggap ini suatu hal yang luar biasa, ini biasa-biasa saja dan sudah kita prediksi bahwa nanti ketika memasuki masa endemi itu Covid-19 yang masih akan tetap bergentayangan di sekitar kita,” jelas Muhadjir.

Lebih lanjut, dia menerangkan terkait langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mendukung libur Natal dan tahun baru 2024. Muhadjir menjelaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan pos-pos kesehatan sebanyak 136 titik di sepanjang jalur mudik libur Nataru. Di samping itu, BNPB, Basarnas, Kemendagri, TNI, dan Polri juga turut menyiapkan fasilitas serupa.

“Kemudian Kemenkes juga menyediakan vaksinasi untuk mereka yang belum vaksin atau membutuhkan booster dan gratis nanti. Jadi mereka silakan untuk vaksinasi dan booster yang disediakan oleh Kemenkes,” kata dia.

photo
Brain fog usik penyintas Covid-19. - (Republika)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement