Rabu 27 Dec 2023 10:03 WIB

Pengamat: Debat Penting, Tapi Hanya Sedikit Mengubah Pilihan

Debat tidak akan berpengaruh besar terhadap perpindahan pilihan masyarakat.

Rep: Febrian Fachri / Red: Gita Amanda
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) bersama caprea nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) saling menyanggah pendapat saat sesi debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik.  Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) bersama caprea nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) saling menyanggah pendapat saat sesi debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik. Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Arifki Chaniago, menilai debat calon presiden dan calon wakil presiden yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), tidak akan berpengaruh besar terhadap perpindahan pilihan masyarakat. Arifki memprediksi setidaknya hanya 5-6 persen masyarakat yang berubah pilihan setelah menyimak debat. Karena sejak awal menurut Arifki pemilih sudah menentukan pilihan berdasarkan ketokohan para peserta kontestasi Pilpres. 

"Debat ini tidak terlalu mempengaruhi. Paling hanya 5-6 persen untuk suara paslon," kata Arifki, Rabu (27/12/2023).

Baca Juga

Meski begitu, menurut Arifki debat capres-cawapres masih sangat penting untuk disuguhkan ke publik. Karena publik ingin dan berhak tahu apa saja ide, gagasan serta penjelasan visi dan misi yang dibawa oleh masing-masing pasangan calon. Karena pesan ide, gagasan serta visi misi paslon ini kata dia tak cukup mampu bila hanya disampaikan lewat billboard, spanduk, baliho dan iklan-iklan di berbagai media massa.

"Untuk mengupas gagasan dan visi misi paslon, debat sangat perlu diadakan. Supaya pemilih benar-benar yakin dengan pilihannya," ujar Arifki.