Rabu 27 Dec 2023 18:04 WIB

Sedang dalam Kesulitan? Ini Tata Cara Sholat Hajat, Mulai dari Niat Sampai Doanya

Sholat hajat bisa dilakukan saat seseorang merasakan kesulitan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Muslimah shalat. (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Muslimah shalat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menjelaskan bahwa orang yang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk kemaslahatan agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan, hendaklah melakukan sholat hajat.

Adapun cara melaksanakan sholat hajat adalah sebagaimana berikut. Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI.

Baca Juga

BACA JUGA: Sedang dalam Kesulitan? Ini Tata Cara Sholat Hajat, Mulai dari Niat Sampai Doanya

Tata Cara, Niat, dan Doa Sholat Hajat

1. Niat melaksanakan sholat hajat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.

“Aku sengaja sholat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”

2. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek (dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas dan ayat kursi).

3. Setelah selesai sholat, dianjurkan untuk membaca shalawat dan doa seperti ini

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.

“Maha Suci Dzat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Maha Suci Dzat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Maha Suci Dzat pemilik keagungan dan kemuliaan. Maha Suci Dzat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana.”

Doa sholat hajat...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement