Selasa 02 Jan 2024 16:15 WIB

Soal Bali Bukan Timur Tengah, Pengamat: Arya Wedakarna tak Layak Jadi Senator

Badan Kehormatan (BK) DPD diminta mengambil tindakan tegas terhadap Arya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali terpilih Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna.
Foto: Screenshot
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali terpilih Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan, sikap legislator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali, Arya Wedakarna, yang kerap terseret kontroversi menunjukkan bahwa ia tidak layak menjadi seorang senator. Fernando pun menyatakan, sebaiknya Badan Kehormatan (BK) DPD mengambil tindakan tegas terhadap Arya.

“Pernyataan dan sikap Arya Wedakarna yang sudah beberapa kali kontroversi dan bahkan ada yang mencampuri urusan agama lain menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak layak menjadi seorang senator,” kata Fernando kepada Republika, Selasa (2/1/2024).

Baca Juga

Fernando mengatakan, sebagai seorang senator, sudah seharusnya Arya lebih memperhatikan dan memperjuangkan yang lebih penting untuk kepentingan masyarakat Bali yang diwakili, termasuk yang beragama Islam. Pernyataan Arya yang ramai disorot belakangan dia sebut sudah merendahkan agama lain, dalam hal ini agama Islam.

“Karena sudah merendahkan jilbab yang merupakan identitas perempuan agama Islam,” terang dia.  

Menurut Fernando, sebagai pejabat negara seharusnya Arya tidak bersikap rasis dan membeda-bedakan sikap terhadap terhadap warga Bali yang di wakilinya di DPD. Seharusnya, kata dia, sikap dan pernyataan Arya mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan menjunjung tinggi keberagaman.