REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kita telah bekerja siang malam dan tidak pernah tertinggal sedekah, tetapi rezeki yang datang tetap saja seret. Padahal ada ungkapan yang menyebutkan, bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Ternyata, semua usaha dan doa-doa kita agar mendapatkan rezeki yang berlimpah dan berkah ini bukan tidak mau Allah kabulkan, hanya saja Allah tahan. Kenapa? Ternyata ada beberapa penyebab yang membuat rezeki kita ditahan.
Dikutip dari buku Rizem Aizid, Agar Rezekimu Tak Seret bahwa perbuatan dosa adalah salah satu penyebab ditutupnya pintu rezeki itu. Dengan kata lain, Allah tidak senang pada orang yang berbuat maksiat, sehingga Dia menyempitkan jalan rezekinya.
Berikut ini 13 dampak dari perbuatan maksiat terhadap hidup kita:
1. Maksiat menghalangi ilmu. Ilmu adalah sinar yang diletakkan Allah di dalam hati. Sebaliknya, sinar itu dapat padam karena adanya maksiat. Suatu ketika, Imam Syafi'i duduk di depan Imam Malik. Ia membacakan sesuatu yang membuat Imam Malik kagum. Imam Malik berkata, "Aku melihat Allah telah meletakkan sinar dalam hatimu. Jangan padamkan sinar itu dengan kegelapan maksiat."
2. Maksiat menghalangi rezeki. Dalam Musnad dikatakan, "Seorang Hamba tidak mendapatkan rezeki karena dosa yang ia kerjakan." Dijelaskan sebelumnya bahwa takwa kepada Allah dapat mendatangkan rezeki. Sebaliknya, meninggalkan takwa akan mendatangkan kefakiran dan kemiskinan.
3. Maksiat mendatangkan bencana dan kesulitan. Kemaksiatan menjadikan seseorang menjumpai banyak kesulitan. Ia tidak mempunyai pemecahan kecuali dengan jalan yang serba sulit.
4. Maksiat sebab tidak terkabulnya doa. Inilah dampak yang cukup berat dari pelaku maksiat. Orang yang berbuat maksiat doanya tidak akan dikabulkan. Begitu pula dengan orang di sekitarnya yang melihat kemaksiatan itu tapi tidak mau mencegah pelakunya melakukan maksiat juga doanya tidak terkabul.
Rasulullah Saw. bersabda, "Wahai segenap manusia, menyerulah kepada yang ma'ruf dan cegahlah dari yang mungkar sebelum kamu berdoa kepada Allah dan tidak dikabulkan serta sebelum kamu memohon ampunan dan tidak diampuni. Amar maruf tidak mendekatkan ajal. Sesungguhnya para robi Yahudi dan rahib Nasrani ketika mereka meninggalkan amar ma'ruf dan nahi mungkar, dilaknat oleh Allah melalui ucapan nabi-nabi mereka. Mereka juga ditimpa bencana dan malapetaka" (HR Thabrani).
5. Maksiat menghapus rasa malu. Di antara hukuman karena maksiat adalah hilangnya rasa malu yang merupakan faktor penopang hidupnya kalbu. Rasa malu adalah pangkal segala kebaikan. Ketika rasa malu lenyap, maka lenyap pulalah seluruh kebaikan.
6. Maksiat membuat hamba dilupakan Allah. Di antara dampak dari dosa adalah bahwa Allah akan melupakan hamba dan membiarkannya bersama nafsunya dan setan. Inilah kebinasaan yang tidak akan mendatangkan keselamatan.
7. Maksiat melenyapkan nikmat. Dampak lain maksiat adalah lenyapnya nikmat dan datangnya bencana. Nikmat lenyap karena dosa, dan bencana terjadi karena dosa. Ali bin Abi Thalib ra pernah berkata, "Bencana datang karena dosa, dan ia diangkat karena tobat."
8. Maksiat membuat kita berjarak dengan Allah. Dampak lain perbuatan maksiat adalah membuat kita berjarak dengan Allah Swt. Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian jiwanya. Sang arif berpesan, "Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah perbuatan dosa itu. Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa."
9. Maksiat membuat jarak dengan orang-orang baik.
Tidak hanya membuat jarak dengan Allah, tetapi maksiat juga membuat jarak dengan orang-orang baik. Semakin banyak dan semakin berat maksiat yang kita lakukan, akan semakin jauh pula jarak kita dengan orang-orang baik. Sungguh, jiwa kita akan kesepian, sunyi. Jiwa kita yang gersang tanpa sentuhan orang-orang baik itu akan berdampak pada hubungan kita dengan keluarga, istri, anak-anak, dan bahkan hati nuraninya sendiri.
10. Maksiat membuat sulit semua urusan kita. Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka kemaksiatan akan mempersulit segala urusan pelakunya. Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah kegelapan. Ibnu Abbas ra berkata,
"Sesungguhnya, perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidak ceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki, dan kebencian makhluk."
11. Maksiat memperpendek umur dan menghapus keberkahan. Pada dasarnya, umur manusia dihitung dari masa hidupnya dan tidak ada kehidupan kecuali jika hidup itu dihabiskan untuk ketaatan, ibadah, cinta, dan dzikir kepada Allah serta mencari keridhaan-Nya.
12. Maksiat menumbuhkan maksiat lain. Seorang ulama salaf berkata bahwa jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Sebaliknya, jika seorang hamba melakukan keburukan, maka ia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain, sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi pelakunya.
13. Maksiat menimbulkan kehinaan dan mewariskan kehinadinaan. Kehinaan itu tidak lain adalah akibat perbuatan maksiat kepada Allah sehingga Allah pun menghinakannya. "Dan, barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki" (QS Al Hajj ayat 18).
Demikian akibat buruk dari perbuatan dosa atau maksiat, yang salah satunya adalah menjauhi rezeki dari kita. Berbagai dampak yang telah disebutkan tadi hanyalah segelintir dari banyaknya akibat-akibat dosa maksiat yang ada. Dari beberapa dampak tadi, dapat disimpulkan bahwa dampak maksiat sangatlah tidak tanggung-tanggung. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita wajib introspeksi diri dan memperbanyak amal baik serta istighfar, agar terhindar dari semua dampak maksiat yang mengerikan, terutama yang berkaitan dengan rezeki.
Jadi, sudah jelas, bahwa agar pintu rezeki kita dibuka selebar-lebarnya oleh Allah Swt maka kita harus menjauhi yang namanya maksiat atau dosa. Karena, maksiat itu adalah sumber malapetaka yang dapat menyempitkan (menutup) pintu rezeki dan jalan keberkahan bagi hidup kita.