Jumat 05 Jan 2024 12:47 WIB

UPDATE Korban Tabrakan Kereta di Bandung, Empat Orang Meninggal

Dua orang korban meninggal dunia telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Penampakan Kereta Api Turangga yang mengalami tabrakan dengan Kereta Api lokal Cicalengka di petak Jalan Cicalengka-Haurpuguh, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).
Foto: Republika/ M Fauzi Ridwan
Penampakan Kereta Api Turangga yang mengalami tabrakan dengan Kereta Api lokal Cicalengka di petak Jalan Cicalengka-Haurpuguh, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan korban meninggal dunia akibat tabrakan Kereta Api Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya berjumlah empat orang. Dua orang, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka sedangkan dua orang lainnya masih proses evakuasi.

"Kita sangat prihatin, pemerintah juga ikut berduka cita kepada para korban dari kecelakaan kereta ini, dan sepanjang laporan dari Pak gubernur dan Kapolda dan Pangdam semuanya sudah ditandatangani dengan baik, dan dengan cepat," ujar Muhadjir di lokasi kejadian, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Muhadjir mengatakan pihaknya mengutamakan keselamatan penumpang. Hasil keterangan dari Gubernur Jawa Barat,  terdapat dua orang korban yang meninggal dunia dan sudah dievakuasi.

Muhadjir pun memastikan tak ada penumpang yang mengalami luka berat. Mereka semua penumpang mengalami luka sedang dan luka ringan dan dibawa ke rumah sakit. "Sudah dipastikan dua orang dan masih ada dua orang yang terjebak dalam gerbong, itu yang belum bisa kita pastikan statusnya," kata dia.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan total korban jiwa berjumlah empat orang. Dua orang yaitu masinis dan asisten kereta lokal sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka.

Sedangkan dua orang lainnya yaitu pramugara Kereta Api Turangga masih dievakuasi di kereta api yang terjepit serta satu orang lainnya yang terjepit yaitu pegawai kereta api.

Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo menyampaikan permohonan maaf dan prihatin atas kejadian tabrakan kereta api. Namun, pihaknya terus melakukan evakuasi.

"Untuk itu, kami harap masyarakat bisa memahami bahwa kami sedang melakukan investigasi bersama-sama KNKT," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement