REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendorong agar buku putih pertahanan Indonesia segera disusun. Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri pertemuan dengan TPC dan caleg partai koalisi di D'pillars Resto Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
Awalnya, dia mengatakan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) tetap menerapkan sistem Government to Government atau Pemerintah ke Pemerintah (G2G).
"(Pembelian alutsista) tidak melibatkan siapa pun sebenarnya. Dalam konteks government yang penting, yang penting buat saya government," ujar Ganjar.
Oleh karena itu, pemerintah harus tetap mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. Ganjar mencontohkan, PT PAL Indonesia telah memproduksi kapal selam yang bekerjasama dengan Korea Selatan.