REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Program Studi Bisnis Digital Universitas Siber Indonesia atau Cyber University sebagai The First Fintech University in Indonesia, melaksanakan salah satu tridharma perguruan tinggi yakni pengabdian masyarakat (abdimas) di Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu.
Kegiatan ini dengan memberikan penyuluhan, pembimbingan, dan pembinaan kepada ibu-ibu PKK dan karang taruna yang menjadi pemilik usaha mikro di wilayah tersebut. Tema acara kali ini adalah 'Pelatihan Pengelolaan Usaha & Pemanfaatan Digital Marketing Kepada Pemilik Usaha Mikro'.
Dalam sambutannya, Alfi, selaku koordinator pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan mewakili Kepala Desa Cisarua, menyampaikan bahwa pengusaha mikro di desa tersebut membutuhkan bimbingan untuk mengembangkan usaha, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital.
"Melalui kegiatan Abdimas dari dosen Cyber University ini, kami berharap pelaku UMKM di Desa Cisarua. Potensi penambahan pendapatan dari mereka sangat luas, terutama melalui pembelajaran tentang digital marketing dari para dosen," katanya, dalam keterangan rilis, Kamis (11/1/2024).
Sementara itu, Vivi Afifah, selaku Ketua Program Studi (Prodi) Bisnis Digital Cyber University, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah desa, serta kepada ibu-ibu PKK dan karang taruna yang telah menyediakan waktu untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman. Hal ini menurutnya, menjadi kewajiban sebagai seorang dosen yang harus berkontribusi langsung di masyarakat.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat terutama dari perangkat desa Cisarua. Semoga kegiatan yang kami lakukan bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," jelasnya.
Anang Martoyo, Dosen Prodi Bisnis Digital sebagai pemateri, memberikan pemaparan tentang strategi pemasaran usaha mikro yang meliputi metode pemasaran masa kini, penetapan harga, promosi berbasis digital, dan distribusi yang efisien. Menurutnya, mayoritas pelaku usaha mikro menghadapi masalah dalam pencatatan keuangan, bahkan ada yang belum mencatat sama sekali.
"Selain untuk pencatatan transaksi, pencatatan keuangan bisa mengetahui perkembangan bisnis yang sedang dijalankan, pelaku usaha juga bisa mengontrol biaya operasional bisnis, mengetahui jumlah hutang piutang, mengontrol aset, hingga memperhitungkan pajak," jelasnya.