Jumat 12 Jan 2024 15:14 WIB

Pengerjaan Underpass Simpang Joglo Berlanjut, Dua Jalan Ditutup Sebulan

Pengerjaan Underpass Simpang Joglo dilakukan dalam empat tahapan.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Rumah Sentot di Nusukan, Banjarsari, Solo yang terdampak proyek Underpass Simpang Joglo, Sabtu (30/9/2023).
Foto: dokpri
Rumah Sentot di Nusukan, Banjarsari, Solo yang terdampak proyek Underpass Simpang Joglo, Sabtu (30/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Pengerjaan Underpass Simpang Joglo berupa frontage jalan hingga diafragma wall akan terus berlanjut. Per tanggal 15 Januari hingga 15 Februari 2024 Jalan Ki Mangun Sarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda di simpang Joglo akan ditutup. 

“Intinya dari pihak pelaksana proyek, ada empat tahapan. Pertama, pertengahan Desember-pertengahan Januari itu pembuatan saluran itu sudah mau selesai. Ini mau memasuki tahapan kedua pembuatan frontage jalan dan diafragma wall, konsekuensinya kita harus menutup jalan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad ketika dihubungi, Jumat (12/1/2024).

Baca Juga

Kendati dua jalan ditutup, Taufiq menjelaskan Simpang Joglo masih bisa dilintasi. Namun hanya kendaraan kecil saja yang dapat lewat melalui Piere Tendean, Nusukan, Solo-Purwodadi, dan Kolonel Sugiyo. 

“Jalan Pierre Tendean Nusukan lewat Simpang Joglo ke arah Solo-Purwodadi atau Kolonel Sugiyono balik ke Nayu masih bisa. Arus lalin dari barat misalkan dari Kartasura bisa lewat Adi Soemarmo, tembus pasar Nusukan Pierre Tendean tembus Simpang joglo,” katanya. 

“Tapi kendaraan kecil masih bisa lewat. Tapi itu tadi, kalau dari barat lewat Terminal masuk jembatan patung keris Pierre Tendean. Terus jalur Solo-Purwodadi jadikan dua arah. dari utara bisa langsung menuju Simpang Joglo, terus ke kolonel Sugiyono juga bisa, belok kanan menuju Pierre Tendean juga bisa,” katanya menambahkan.

Di sisi lain, Taufiq menjelaskan jalan Sumpah Pemuda ditutup dari taman Bonoloyo hingga simpang Joglo. Sedangkan di Jalan Ki Mangun Sarkoro dimulai dari SPBU Banyuagung hingga Simpang Joglo. 

“Sumpah pemuda mulainya di depan taman Bonoloyo sampai simpangnya. Ki Mangun Sarkoro dari simpangnya sampai jalan tembus pasar nusukan,” katanya mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement