Senin 15 Jan 2024 17:54 WIB

Kodim Cirebon Bersih-Bersih Sungai Sigranala, Bupati Ikut Turun

Bersih-bersih Sungai Sigranala mengantisipasi potensi banjir saat musim hujan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Cirebon Imron Rosyadi ikut gotong royong bersih-bersih Sungai Sigranala di Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (15/1/2024).
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Cirebon
Bupati Cirebon Imron Rosyadi ikut gotong royong bersih-bersih Sungai Sigranala di Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Kodim 0620/Kabupaten Cirebon menginisiasi kegiatan bersih-bersih Sungai Sigranala di wilayah Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Senin (15/1/2024). Kegiatan gotong royong Karya Bakti Kodim itu melibatkan berbagai unsur masyarakat.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi juga ikut turun membersihkan sungai. “Kegiatan ini merupakan salah satu langkah penting untuk mencegah banjir. Apalagi, saat ini intensitas hujan di Kabupaten Cirebon meningkat,” kata dia.

Baca Juga

Menurut Imron, ada beberapa titik rawan banjir di Kabupaten Cirebon yang sudah dipetakan. Salah satu pemicunya masalah sampah, yang menyumbat aliran air. Sampah yang mengotori sungai juga dapat mengakibatkan aliran air tersumbat, sehingga memicu banjir, apalagi saat turun hujan intensitas tinggi. 

Karena itu, Imron menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kodim 0620/Kabupaten Cirebon yang menggerakkan kegiatan bersih-bersih sungai.

Komandan Kodim (Dandim) 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf Afriandy Bayu Laksono mengatakan, kegiatan bersih-bersih sungai ini tidak hanya dilakukan personel TNI. Unsur masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pramuka, dan lainnya juga ikut terlibat. Hal ini untuk menggalakkan kembali gotong royong di tengah masyarakat. “Karena gotong royong itu penting,” kata dia.

Saat kegiatan bersih-bersih itu, selain mengangkut sampah dari aliran sungai, dibersihkan juga eceng gondok. Keberadaan eceng gondok juga dinilai dapat menghambat aliran sungai, yang dapat memicu banjir. “Kalau tidak segera ditangani, bisa berakibat buruk,” ujar Afriandy.

Afriandy berharap gerakan gotong royong bersih-bersih sungai itu bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Ia juga mengharapkan kegiatan itu bisa membangkitkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitarnya, termasuk sungai. “Semoga tidak hanya sampai di sini, tapi bisa menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan,” kata Afriandy. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement