Selasa 16 Jan 2024 17:13 WIB

Kerap tidak Merasakan Manfaat Langsung dari Membaca Alquran? Lakukan 3 Hal Ini 

Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang sangat istimewa

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Membaca Alquran di luar Masjid Al-Aqsa (ilustrasi). Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang sangat istimewa
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Membaca Alquran di luar Masjid Al-Aqsa (ilustrasi). Alquran adalah kitab suci Allah SWT yang sangat istimewa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Meski terkadang membaca Alquran dengan sering, acapkali seseorang tidak mampu merasakan manfaatnya secara langsung. Lantas harus bagaimana? 

Agar dapat merasakan banyak manfaat dari Alquran, para ulama sering menjadikan ayat berikut sebagai pijakan awalnya: 

Baca Juga

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS Shaad [38]:29).

Ayat ini menginformasikan tentang orang-orang yang tidak mengambil pelajaran dari peristiwa kehancuran tragis yang menimpa umat masa lalu akibat mendustakan para nabi dan rasul yang menerangkan ayat-ayat Allah SWT. 

Hal ini juga bisa terjadi pada kita selaku umat Muhammad SAW yang tidak sungguh-sungguh mengimani Alquran yang dibawa Rasulullah SAW. 

Pada ayat ini juga, dijelaskan tiga faktor yang harus aktif pada diri seorang mukmin jika ingin mengambil banyak manfaat dari Alquran. 

1. Menghidupkan kalbu, ayat-ayat Alquran hanya dapat dijadikan peringatan yang nyata dan menggetarkan serta menjadi solusi sekaligus petunjuk ke luar dari kegelapan hawa nafsu kepada cahaya iman yang mencerahkan bagi orang yang aktif kalbunya saat membacanya. 

Sedangkan yang lalai hatinya dari ayat-ayat yang dia baca, maka tidak banyak manfaat yang akan dia peroleh. 

2. Menundukkan pendengaran, pendengaran adalah pintu gerbang pertama masuknya ilmu pengetahuan pada manusia.

Pengetahuan inillah yang nantinya akan memengaruhi ketertundukan hati seseorang. Karenanya, tundukkanlah pendengaran kita saat membaca ayat-ayat Allah  SWT. 

Akal dan ilmu kita tidak boleh dijadikan dalil dalam bertindak. Perkataan Allah SWT dan rasul-Nya yang harus dijadikan dalil. Fungsi akal dan pengetahuan hanyalah alat untuk menalar dalil agar cerdas dan maksimal dalam melakukan ketaatan 

3. Menjadi saksi atas kebenaran ayat-ayat Allah SWT. Jika direnungkan isinya, akan kita dapati bahwa Alquran adalah alam dalam bentuk tulisan. Jagat raya yang Allah SWT ciptakan berikut peristiwa-peristiwanya sudah Allah SWT jelaskan dalam Alquran.  

Sementara itu, dengan membaca Alquran dan mengamalkannya, maka Alquran akan menjadi hujjah bagi pembacanya di Hari Kiamat. Tetapi jika tidak diamalkan maka justru Alquran di Hari Kiamat berbalik melawan mereka yang senantiasa membaca Alquran selama di dunia.

Hadits riwayat Abu Malik Al Asy'ari RA menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

- الطُّهورُ شَطرُ الإيمانِ والحمدُ للهِ تَملَأُ الميزانَ وسُبحانَ اللهِ والحمدُ للهِ تَملآنِ أو تَملَأُ ما بين السماواتِ والأرضَ والصلاةُ نورٌ والصدَقَةُ بُرهانٌ والصبرُ ضِياءٌ والقرآنُ حُجَّةٌ لك أو عليك كلُّ الناسِ يَغدو فبائعٌ نفسَه فمُعتِقُها أو موبِقُها

"Kesucian itu separuh dari iman, (ucapan) Alhamdulillah (Segala puji hanya bagi Allah) memenuhi timbangan, (ucapannya) Subhanallah (Maha Suci Allah) dan Alhamdulillah (Segala Puji hanya bagi Allah) keduanya memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah burhan (bukti), sabar itu dhiya’ (cahaya yang disertai rasa panas). Alquran itu bisa menjadi hujjah bagimu atau melawanmu. Setiap orang berangkat di pagi hari sampai menjual dirinya sehingga dia membebaskannya atau membinasakannya." (HR Muslim).

Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki

Orang yang rajin membaca Alquran tetapi tidak mengamalkannya, dan tidak melakukan perbuatan sesuai apa yang diperintahkan Alquran, maka Alquran itu akan menjadi penentangnya di Hari Kiamat.

Alquran menjadi penentang bagi mereka yang rajin membacanya karena mereka tidak menjauhi apa yang dilarang, tidak mengharamkan apa yang telah ditetapkan keharamannya, tidak menghalalkan apa yang halal, tidak menetapkan keputusan atas dasar haram dan halal, tidak terima terhadap apa yang telah ditetapkan, tidak ingin mengkaji, merenungkan dan mengamalkan ayat-ayat Allah SWT.

Para pembaca Alquran...

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement