Sabtu 20 Jan 2024 11:07 WIB

Ketum PBNU: Kaum Ibu adalah Tiang Negara

Kaum ibu Muslimat harus siap bergerak dan berjuang bersama untuk kejayaan bangsa.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa kaum ibu adalah kunci dan tiang negara untuk mewujudkan negara yang kuat. Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam acara Hari Lahir (Harlah) Ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Sabtu.

"Ibu-ibu adalah kunci, karena an nisa imadul bilad, perempuan adalah tiang-tiang negara," katanya 

Baca Juga

Untuk itu, demi kuatnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan buat cita-cita memajukan peradaban bangsa, Gus Yahya menyatakan, kaum ibu Muslimat harus siap bergerak dan berjuang bersama dalam menopang kejayaan bangsa dan negara. "Muslimat kuat, Indonesia kuat," katanya.

Ia mengemukakan alasan di balik berdirinya Muslimat NU, 20 tahun setelah didirikannya organisasi terbesar di dunia tersebut pada 1926.

Pendirian Muslimat NU, ujarnya, diawali dengan para pendiri NU yang mempersilakan dua tokoh perempuan NU saat itu, Nyai Siti Saroh dan Nyai Djuaesih, untuk berbicara pada muktamar NU yang diadakan pada 1938 di Banten.
 
"Ini artinya muasis atau pendiri NU memikirkan dan merancang strategi penguatan ibu-ibu NU. Kenapa? Karena NU didirikan dengan cita-cita membangun peradaban," katanya.

Ia menjelaskan perjuangan dan cita-cita membangun peradaban dimulai dengan negara yang kuat, sedangkan para ulama mengetahui bahwa ibu-ibu menjadi kunci penting untuk mewujudkan negara yang kuat itu 

Untuk itu, dalam Harlah Ke-78 Muslimat NU ia mengucapkan selamat kepada badan otonom organisasi NU tersebut. "Kita yakin Allah Subhanahu wa Ta'ala tak henti-hentinya mencurahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua," kata Gus Yahya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement