Kamis 25 Jan 2024 19:39 WIB

Tom Lembong Ibaratkan Luhut, Bahlil, Budiman, dan Habiburokhman Pemadam Kebakaran

"Mereka kirim rudal, tapi yang kebakaran sebelah sana," kata Tom Lembong.

Rep: Febrian Fachri / Red: Andri Saubani
Thomas Lembong
Foto: Republika
Thomas Lembong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-  Co Captain Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Tom Lembong, santai menghadapi keroyokan dari tim pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Yakni mulai dari Bahlil Lahadalia, Habiburokhman, Budiman Sudjatmiko sampai seorang Luhut Binsar Panjaitan. Menurut Tom Lembong, Bahlil, Budiman, Habib dan Luhut, hanya sedang menjalankan tugas sebagai pemadam kebakaran. Di mana kebakaran itu menurut dia disebabkan oleh Gibran dan tim penasehat debatnya sendiri saat debat cawapres akhir pekan lalu.

"Mereka kirim rudal, tapi yang kebakaran sebelah sana. Kelihatannya kebakarannya besar karena sampai mengerahkan dari mulai Pak Bahlil, Habiburokhman, Budiman sampai sekelas Pak Luhut. Semuanya lagi jadi pemadam kebakaran. Jadi pasukan pemadam kebakaran itu sampai segitunya ya, berarti ini benar-benar kebakaran yang dahsyat," kata Tom Lembong, dikutip dari video klarifikasi di TikTok, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga

Tom Lembong, mengaku memahami psikologis yang dialami tim penasehat debat Gibran saat ini. Ia yakin tim debat Gibran sudah kena semprot oleh Gibran, Prabowo bahkan oleh Presiden Jokowi sendiri. Karena Tom pernah merasakan berada di dalam posisi sebagai salah satu penasehat Jokowi sejak dari Gubernur DKI sampai menjadi presiden. 

Tom menambahkan, kepanikan dari tim Gibran disebabkan karena status sebagai pemenang saat debat cawapres pertama. Mantan Menteri Perdagangan itu mengakui saat debat cawapres pertama, Gibran tampil mengesankan melewati ekspektasi publik. Tapi ketika sudah berstatus pemenang, Gibran sudah dibebani ekspektasi tinggi oleh timnya sehingga sulit bagi Gibran mengulangi kesuksesan debat pertama.

"Di debat kedua (debat cawapres pertama), Mas Gibran punya kelebihan, yaitu ekspektasi yang rendah, sehingga jauh melampaui ekspektasi, dengan menang. Lalu setelah itu bebannya tinggi, ekspektasi sudah tinggi sekali, dan kelihatannya settingan tim gibran ingin lebih agresif lagi, hajar habis sampai, keluar itu senjata-senjata, seperti (kata-kata) contekan dari Tom Lembong," ucap Tom.

Tom Lembong menilai dengan sikap yang diperlihatkan Gibran di debat cawapres terakhir, justru menjatuhkan marwahnya sendiri. Dan cawapres yang ia dukung, yakni Muhaimin menurut Tom justru tampil mengesankan karena tetap tenang, menghormati lawan dan konsisten bicara substansi.

"Sekali lagi senjata makan tuan, malah Mas Gibran yang kelihatan kurang berkelas," kata Tom Lembong menambahkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement