REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak diluncurkan tahun pada Agustus 2021, BNI Expora telah menjadi one stop solution hub bagi UMKM Indonesia untuk melakukan ekspor produknya ke berbagai negara. BNI Xpora memberdayakan peningkatan kapasitas dan kualitas produksi dan edukasi seperti penyusunan laporan keuangan hingga perluasan pemasaran produk melalui business match-making dengan pembeli di pasar global.
Hasilnya, banyak UMKM lokal yang mengikuti program BNI Expora telah tumbuh besar hingga menebus pasar global. Satu diantaranya adalah CV Kaytama yang merupakan perusahaan perdagang asal Kabupaten Banjarnegara, Ciamis, Jawa Barat.
Pemilik Kaytama, Yudi Eko Santosa mengungkapkan sejak 7 September 2012 mulai mendapatkan bantuan pinjaman dari program BNI Expora pada 2014 sebesar Rp 150 juta. Saat itu perusahannya baru dari tahap merintis usaha jasa ekspor impor kayu olahan.
"Awal saya ngutang Rp 150 juta. Agustus 2023 nambah Ro 1,5 miliar dan Alhamdulillah omzet saya dua juta dolar AS waktu 2022. Hanya dua persen dari omzet saya," kata Yudi saat ditemui di Ciamis, Sabtu (27/1/2024).
Dengan adanya BNI Expora sejak 2021, Dia mengatakan Kaytama semakin memperluas jangkauan pasarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya bantuan dari program BNI Expora, terutama informasi terkait buyer di luar negeri.
“Kami selaku perusahaan ekportir sangat terbantu dengan hadirnya BNI Expora, dimana kami bisa mendapatkan informasi apa saja yang dicari dan dinginkan buyer di luar negeri,” ujar Yudi.
Selanjutnya CV Kaytama dapat terhubung dengan para pembeli di luar negeri yang diinisiasi oleh BNI Expora melalui kantor cabang BNI di luar negeri.
Saat ini setelah 10 tahun bekerja sama dengan BNI, Kaytama telah berkembang menjadi perusahaan perdagangan internasional dan telah menjual produk kayu olahan ke lebih dari 35 klien dari 17 negara berbeda.
"Meskipun di kampung ini, kami sudah bisa kirim ke 17 negara. Pada 31 Agustus 2023 saya tambah divisi kontainer shipping kerja sama dengan 23 liner," ucap Yudi.
Saat ini, Yudi sudah mengekspor kayu olahan ke berbagai negara seperti Australia, New Zealand, Korea Selatan, USA, Germany, Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Slovakia, Yunani, Ukraina, China, Vietnam, Singapura, Taiwan, dan UAE. Kaytama mengekspor produk kayu olahan yang menawarkan berbagai macam jenis kayu dalam berbagai bentuk produk jadi seperti exterior decking, structural engineered timber prroduct, solid timber panel, dan industrial components.
"Kami juga sudah punya sekarang sertifikat global untuk kayu yang kami ekspor," ujar Yudi.
Produk kayu olahan produksi Kaytama saat ini dilengkapi dengan Sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) No. : 0133-VLK-MMS-017- IDN dengan Tanda SVLK No. : VLHH-32-09-0004. Saat ini, Kaytama juga telah menjadi perwakilan resmi perusahaan Australia.
Sementara itu, Branch Service Manager Bank BNI Kantor Cabang Banjar, Yoli Rinadi mengatakan, BNI Expora merupakan satu dari sejumlah inovasi dan transformasi. Inovasi tersebut untuk mendukung UMKM menembus pasar global.
"Dalam BNI Expora ini, BNI memaksimal kekuatan kantor cabang luar negeri yang berada di pusat-pusat perdagangan dunia, seperti Inggris, Singapura, Hong Kong, Seoul, New York, hingga sub branch di Osaka," kata Yoli.
Yoli menuturkan, Kaytama merupakan salah satu mitra dari empat UMKM terbesar yang ada di Banjar. Yoli mengharapkan kisah sukses kaytama bisa menjadi pemicu UMKM lainnya di Kabupaten Ciamis.
“Tentunya kami berharap keberhasian Pak Yudi bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Banjar," tutur Yoli.