Selasa 30 Jan 2024 19:58 WIB

KM ITB Tolak Wacana Student Loan yang Digulirkan Menkeu

Mahasiswa menilai student loan hanya menjadi solusi yang buruk

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Seratus lebih mahasiswa yang tergabung di kabinet keluarga mahasiswa ITB melakukan aksi demonstrasi menolak penggunaan aplikasi pinjaman online untuk program biaya kuliah mahasiswa yang kesulitan membayar UKT di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (29/1/2024).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Seratus lebih mahasiswa yang tergabung di kabinet keluarga mahasiswa ITB melakukan aksi demonstrasi menolak penggunaan aplikasi pinjaman online untuk program biaya kuliah mahasiswa yang kesulitan membayar UKT di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (29/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---- Keluarga Mahasiswa (KM) ITB menolak wacana student loan atau pinjaman pelajar yang digulirkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mereka menilai kebijakan tersebut hanya akan memberatkan mahasiswa setelah lulus dari kampus.

"Untuk student loan itu menurut kami cukup memberatkan," ujar Wakil Menteri Koordinator Sosial Politik KM ITB Revanka Mulya usai rapat dengan rektorat, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga

Ia menilai masih banyak skema yang dapat dipilih untuk membantu mahasiswa dengan mengutamakan beasiswa. Student loan hanya akan memberatkan mahasiswa setelah lulus.

"Student loan akan memberatkan mahasiswa setelah mereka lulus dari kampus, karena ada beban yang harus dibayarkan," katanya.

Menurutnya, student loan hanya menjadi solusi yang buruk. Revanka mengatakan negara memiliki tanggung jawab untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau tidak.

"Student loan ini dapat disimpulkan sebagai skema yang kurang bijak, dana abadi LPDP bisa diarahkan jadi beasiswa untuk mahasiswa S1 di Indonesia," katanya.

Ia menilai student loan bukan solusi dan hanya akan menjadi beban jangka panjang ke depan. "Itu tidak jadi solusi karena akan menjadi beban jangka panjang," katanya.

Sebelumnya, Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah tengah mengkaji pembentukan student loan atau pinjaman pelajar. Pengkajian itu menanggapi ramainya kabar soal Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menawarkan pembayaran uang kuliah menggunakan fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol).

Sri Mulyani meminta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kementerian Keuangan agar membahas pengembangan student loan. "Terkait adanya mahasiswa yang membutuhkan bantuan pinjaman, kita sekarang sebetulnya sedang membahas dalam dewan pengawas LPDP, meminta LPDP untuk kemungkinan mengembangkan yang disebut student loan," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Ia pun mewaspadai timbulnya masalah jangka panjang akibat student loan. Hal ini menjadi masalah seperti di Amerika Serikat. Perlu diketahui, di negara tersebut, pembayaran cicilan student loan dilakukan saat mahasiswa telah lulus dan sudah bekerja.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement