Kamis 01 Feb 2024 04:04 WIB

Bayi di Sampang Lahir dengan 24 Jari Tangan dan Kaki, Kelainan Genetiknya Bisa Dicegah?

Sekitar 1 dari 1.000 bayi yang lahir setiap tahun mengalami polidaktili.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Foto dokumentasi pada 2011 memperlihatkan bayi berusia 15 bulan di India terlahir dengan kelainan bawaan polidaktili. Dia akan dioperasi agar bisa jalan.
Foto: EPA/ANINDITO MUKHERJEE
Foto dokumentasi pada 2011 memperlihatkan bayi berusia 15 bulan di India terlahir dengan kelainan bawaan polidaktili. Dia akan dioperasi agar bisa jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video bayi asal Sampang, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir. Video itu memperlihatkan jari kedua tangan dan kaki masing-masing memiliki enam jari.

Mengapa itu bisa terjadi? Mayo Clinic menjelaskan, kondisi bawaan lahir ini disebut polidaktili, yakni jumlah jari atau jempol ekstra.

Baca Juga

Kelainan bawaan itu dapat diidentifikasi melalui USG janin. Konsultasi dengan ahli bedah tangan sering kali dapat dilakukan sebelum bayi lahir.

Nantinya, dokter bedah dapat mengangkat jari ekstra tersebut melalui operasi. Sebelum bayi lahir, model bedah akan dibuat dari studi pencitraan pada jari dan lengannya agar ahli bedah punya cukup waktu untuk merencanakan dan mempraktikkan pembedahan.

Dokter akan mengklasifikasikan polidaktili yang dimiliki bayi saat lahir, tergantung di mana bayi memiliki jari tangan atau kaki tambahan. Jenis-jenis polidaktili antara lain:

 

• Polidaktili preaksial (radial/tibialis): Ibu jari atau jempol kaki ekstra.

• Polidaktili sentral: Jari tangan atau kaki tambahan di dekat jari tengah, di antara jari telunjuk, jari tengah, atau jari manis, atau salah satu jari kaki yang bukan jempol kaki atau kelingking.

• Polidaktili postaksial (ulnar/fibular): Jari kelingking ekstra

Polidaktili dapat terjadi pada bayi baru lahir mana pun. Bayi Afrika-Amerika 10 kali lebih mungkin dilahirkan dengan polidaktili dibandingkan bayi berkulit putih.

Bayi laki-laki lebih mungkin dilahirkan dengan polidaktili dibandingkan bayi perempuan. Anak lebih mungkin mendapat polidaktili jika memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik, terutama jika ada kerabat dekat (seperti kakek nenek kandung, orang tua, atau saudara kandung) yang lahir dengan jari tangan atau kaki tambahan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement