Jumat 02 Feb 2024 10:26 WIB

Di Kongres GP Ansor, Jokowi tak Berani Singgung Nama Belakang Kapolri dan Panglima TNI

Jokowi menghadiri Kongres XVI GP Ansor

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nashih Nashrullah
Jokowi menghadiri Kongres XVI GP Ansor
Foto: Antara
Jokowi menghadiri Kongres XVI GP Ansor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Kongres Nasional XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024). Dalam sambutannya, Jokowi sempat menyinggung soal penyelenggaraan pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.

Ia pun berkelakar enggan menyebut masalah angka karena bisa dikaitkan dengan nomor urut pasangan calon di Pilpres. Begitu juga dengan nama belakang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan juga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, yang sebelumnya telah disinggung oleh Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga

“Kita tahu penyelenggaraan pemilu 14 Februari nanti merupakan agenda akbar nasional. Karena sudah mendekati, udah sangat dekat pemilu, saya tidak berani menyinggung masalah angka. Saya juga tidak akan menyinggung pak Kapolri dan Panglima TNI, yang nama belakangnya tadi sudah disinggung oleh pak Ketua Umum GP Anshor,” ujar Jokowi.

Jokowi menyampaikan, penyelenggaraan pemilu merupakan agenda akbar nasional. Karena itu, ia pun meminta dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat. Jokowi juga menegaskan bahwa pemilu harus diselenggarakan secara demokratis dan juga dipastikan berlangsung aman, tertib, dan transparan.

“Dan yang paling penting pemilu harus menggembirakan. Tidak meresahkan, tidak menakutkan, tidak mengkhawatirkan,” lanjut dia.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa persatuan dan keutuhan bangsa harus diutamakan. Ia pun meminta GP Anshor agar selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga persaudaraan dan keutuhan bangsa.

Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki

Sebelumnya, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya menyebut nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Ia meminta izin agar bisa memanggil Kapolri dengan nama belakangnya, yakni LS Prabowo. Begitu juga dengan nama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, yang hanya disebutnya dengan nama belakangnya yakni A Subiyanto.

“Yang kita hormati, kita banggakan, dua garda terdepan bangsa, pak Kapolri kemarin di acara harlah itu disebut pak Listyo Sigit Prabowo, izinkan saya menyebut sekarang pak Kapolri pak LS Prabowo. Panglima TNI yang kita muliakan, yang gagah luar biasa, pak Agus Subiyanto. Di muktamar disebut begitu, izin pak, kalau di sini akan kami panggil pak A Subiyanto,” ujar Yaqut.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement