Jumat 02 Feb 2024 12:16 WIB

Israel Kini Fokus Gelar Serangan ke Rafah

Lebih dari setengah dari 2,3 juta rakyat Gaza mengungsi ke Rafah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pengungsi Anak-anak Palestina bermain di dekat perbatasan Palestina-Mesir di kamp Rafah, Jalur Gaza selatan, (29/1/2024).
Foto: EPA
Pengungsi Anak-anak Palestina bermain di dekat perbatasan Palestina-Mesir di kamp Rafah, Jalur Gaza selatan, (29/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel bersiap melancarkan serangan ke selatan, dekat perbatasan Palestina-Mesir setelah mengklaim menumpas Hamas di Khan Younis. Sementara upaya diplomasi untuk meraih gencatan senjata dipercepat.

Israel menggelar serangan skala besar ke Khan Younis pekan lalu. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan keberhasilan memerangi milisi Palestina selatan Khan Younis artinya pasukan Israel dapat bergerak maju ke Rafah.

Baca Juga

Lebih dari setengah dari 2,3 juta rakyat Gaza mengungsi ke Rafah. Sebagian besar kedinginan dan kelaparan di tenda-tenda pengungsi dan gedung-gedung yang menjadi tempat penampungan sementara. "Kami mencapai misi kami di Khan Younis, dan kami juga akan mencapai Rafah dan menghabisi elemen-elemen teror yang mengancam kami," kata Gallant dalam pernyataannya, Kamis (1/2/2024).

Di saat yang sama mediator Qatar dan Mesir mengharapkan respon positif dari Hamas pada proposal konkrit pertama untuk menghentikan sementara pertempuran yang disepakati dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) dalam pembicaraan di Paris pekan lalu. Pejabat Palestina yang mengetahui negosiasi itu mengatakan proposal tersebut mencantumkan tahapan pertama gencatan senjata selama 40 hari.

Pertempuran akan terhenti ketika Hamas membebaskan sisa lebih dari 100 sandera. Tahapan berikutnya penyerahan tahanan militer Israel dan jenazah sandera yang tewas.

Jika berhasil maka ini akan menjadi gencatan senjata lama pertama sejak konflik pecah 7 Oktober 2023. Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi korban jiwa akibat serangan Israel sudah di atas 27 ribu orang dan ribuan lainnya diyakini masih tertimbun reruntuhan.

Seorang pejabat Palestina mengatakan Hamas tampaknya tidak akan menolak mentah-mentah proposal itu. Tapi akan meminta jaminan pertempuran tidak kembali pecah, sesuatu yang tidak disepakati Israel.

Di Johns Hopkins Univeristy di Washington, AS, juru bicara Qatar mengatakan terdapat percikan harapan gencatan senjata dan penurunan harga minyak mentah. Tapi pejabat Qatar di Doha dan penasihat media ketua Hamas Ismail Haniyeh, Taher Al-Nono mengatakan Hamas belum merespon proposal tersebut.

Warga Gaza mengatakan pasukan Israel menembakan area sekitar rumah sakit di Khan Younis dan meningkatkan serangan dekat Rafah. Pertempuran juga melonjak beberapa hari terakhir di utara sekitar Kota Gaza yang Israel klaim sudah mereda beberapa pekan yang lalu.

Ayah lima anak, Osama Ahmed yang berasal dari Kota Gaza dan kini mengungsi di barat Khan Younis mengatakan terjadi pertempuran sengit di kota itu. Israel juga tidak berhenti menjatuhkan bom dari udara, darat dan laut. "Yang kami semua inginkan saat ini adalah gencatan senjata," katanya lewat sambungan telepon.

Permintaan AS pada Israel untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza tidak berhasil. Namun Washington tidak meningkatkan tekanannya. Presiden AS Joe Biden mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan untuk menghukum pemukim ilegal Yahudi yang menyerang warga Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat di tengah melonjaknya kekerasan sejak perang di Gaza.

Biden juga ditekan untuk merespon kematian tiga tentara AS yang tewas dalam serangan drone di Yordania pekan lalu. Serangan pertama yang menewaskan personel militer dalam gelombang serangan ke pasukan AS di Timur Tengah sejak Israel menyerang Gaza.  

AS mengatakan tidak ingin membuat konflik menyebar ke seluruh kawasan. Empat pejabat AS mengatakan drone yang melukai 40 orang itu diproduksi Iran.

Mengutip pejabat AS, CBS News melaporkan target-target serangan AS di Irak dan Suriah dalam respon kematian tiga personel itu termasuk "personel dan fasilitas Iran." AS melanjutkan serangan ke gerakan Houthi di Yaman yang menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Militer AS mengatakan mereka menembak 10 drone yang siap diluncurkan di Yaman. Sementara kapal Angkatan Laut AS menembak jatuh tiga drone Iran dan satu rudal anti-kapal Houthi.

sumber : reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement