REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Angka kecelakaan kerja di Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih tinggi. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jabar, Teppy Wawan Dharmawan kecelakaan kerja yang terjadi sepanjang 2023 lalu lebih dari 60 ribu kasus.
Angka tersebut, kata Teppy, berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan yang menyebut sepanjang 2023 hingga 25 November lalu, telah terjadi 60.858 kasus kecelakaan kerja. Angka tersebut naik tajam dari 2022, dengan 44.570 kasus.
Sebab, kata dia, tidak semua pekerja di Jabar baik sektor formal maupun nonformal terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga ada kemungkinan di luar data BPJS juga, mengalami kecelakaan kerja tetapi tidak terdata.
"Sangat tinggi, kami prihatin. Kita menemukan angka tertinggi 60 ribu dan itu pun karena (adanya) klaim kepesertaannya di BPJS. Kita tahu, coverage BPJS baik sektor formal maupun informal masih belum 100 persen," ujar Teppy usai melakukan pengujian dan pemeriksaan elevator di Setda Jabar akhri pekan ini.