Selasa 06 Feb 2024 15:14 WIB

Ajak Wujudkan Pemilu Damai, Ketum Mathalul Anwar Contohkan Piagam Madinah 

Kiai Embay mengingatkan pentingnya bangsa Indonesia jaga persatuan

Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar KH Embay Mulya Syarif, mengajak segenap elemen bangsa wujudkan Pemilu damai, jujur, dan adil.
Foto: Antara
Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar KH Embay Mulya Syarif, mengajak segenap elemen bangsa wujudkan Pemilu damai, jujur, dan adil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar KH Embay Mulya Syarif mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Pemilu 2024 sebagai ajang pesta demokrasi yang aman, adil, lancar, dan damai, serta mengingatkan beda pilihan politik tidak boleh menimbulkan perpecahan.

“Masyarakat harus ingat bahwa perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Kita tidak perlu terpecah belah hanya karena berbeda pilihan. Fanatisme politik yang berlebihan harus dihindari agar tidak memicu konflik,” kata Kiai Embay dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa (6/1/2024).

Baca Juga

Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam merawat persatuan di tengah keragaman. 

Kiai Embay mencontohkan Piagam Madinah yang dibuat Nabi Muhammad SAW sebagai panduan bagi masyarakat Madinah yang multikultural. Piagam Madinah menjadi bukti bahwa perbedaan bisa disatukan dengan kesepakatan dan toleransi.

Indonesia juga memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang dianalogikan Embay sebagai "Piagam Madinah versi Indonesia." Pancasila merupakan kesepakatan para pendiri bangsa untuk menyatukan bangsa yang beragam.

“Artinya, mengingkari Pancasila sama dengan mengingkari kesepakatan yang telah menyatukan bangsa ini,” tuturnya.

Untuk itu, Kiai Embay mengimbau para politisi untuk tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan. Politik yang sehat harus mengedepankan persatuan dan kemajuan bangsa.

“Demi merawat persatuan Indonesia, kita harus kembali memahami bahwa bangsa ini berasal dari 200 kerajaan lebih yang terpisah-pisah di 17 ribu pulau. Walaupun Indonesia memiliki ratusan bahasa daerah dan ribuan suku, kita tetap bisa bersatu,” ujar dia. 

Dia mengingatkan  kepada semua politisi, janganlah sampai nikmat Allah SWT yang berupa kebhinekaan dan persatuan bangsa ini dinodai hanya karena mendahulukan kepentingan politiknya. Jangan sampai ada dari kita yang menyebarkan kebencian yang sengaja dilakukan untuk memecah belah bangsa ini.

Kiai Embay menilai bahwa tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan damai dan persatuan kepada masyarakat. Dia juga mengajak para ulama dan tokoh agama untuk aktif menyampaikan nilai-nilai toleransi dan kebangsaan kepada umat.

Ketua Forum Pembaruan Pembaruan Kebangsaan Provinsi Banten ini mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan persatuan dan toleransi. Dengan begitu bangsa Indonesia dapat melewati kontestasi politik dengan damai dan meraih kemajuan bersama.

Dia pun mengajak segenap bangsa Indonesia untuk bisa mengapresiasi negaranya sendiri. Mengambil perbandingan dari peradaban Bangsa Arab, yang dikenal sebagai bangsa yang sulit untuk disatukan, hingga kemudian terpecah menjadi beberapa negara yang berdiri sendiri.

Dia menyebut...

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement