Selasa 06 Feb 2024 15:45 WIB

Menlu Retno: Kabinet Baik-Baik Saja

Jokowi menegaskan kabinet Indonesia Maju yang dipimpinnya masih baik-baik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan kondisi kabinet pemerintahan Jokowi saat ini masih baik-baik saja, (ilustrasi)
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan kondisi kabinet pemerintahan Jokowi saat ini masih baik-baik saja, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan kondisi kabinet pemerintahan Jokowi saat ini masih baik-baik saja meskipun dikabarkan muncul ketidaknyamanan yang dirasakan para menteri di tahun politik saat ini.

"Kabinet baik-baik saja," kata Menlu Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Retno juga menegaskan, kesolidan para menteri di dalam kabinet. Menurutnya, para menteri pun masih berkomunikasi dengan baik. "Solid. Saya berkomunikasi baik dengan semuanya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kabinet Indonesia Maju yang dipimpinnya saat ini masih baik-baik saja meskipun Menko Polhukam Mahfud MD telah menyatakan mengundurkan diri. Menurutnya, tidak ada masalah di dalam kabinetnya saat ini. Ia menyebut, para menterinya pun masih tetap bekerja seperti biasa.

“Wong kabinet biasa-biasa saja. Biasa-biasa saja, nggak ada masalah. Yang kerja ya kerja, yang kunjungan ke daerah, kunjungan ke daerah,” ujar Jokowi usai menghadiri Kongres Nasional XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).

Begitu juga dengan dirinya. Jokowi mengaku masih bekerja seperti biasa, baik menghadiri berbagai rapat di Jakarta maupun di daerah, termasuk menghadiri acara undangan.

“Saya pun sama, saya rapat di Jakarta dan juga di daerah, ada undangan seperti pagi hari ini kongres ke-16 GP Anshor,” kata dia.

Menanggapi isu adanya ketidaknyamanan di kabinetnya di tahun politik ini, Jokowi menegaskan perbedaan politik merupakan bentuk dari demokrasi. Karena itu, menurutnya, hal itu tidak perlu dibesar-besarkan.

“(Kabinet) biasa saja, bahwa ada perbedaan pilihan itu demokrasi, tidak perlu dibesar-besarkan,” kata Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement