Kamis 08 Feb 2024 10:46 WIB

Ratusan Ribu Relawan Gus Ipul Siap Kawal Suara Prabowo-Gibran di Jatim

Total lebih 150 ribu relawan se-Jatim siap kawal Prabowo-Gibran menang satu putaran.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Erik Purnama Putra
Capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpelukan usai debat pamungkas.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpelukan usai debat pamungkas.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lebih dari 150 ribu Relawan Gus Ipul se-Jawa Timur (Jatim) siap mengawal suara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Mereka juga siap mengajak masyarakat agar bersedia datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memilih pasangan Prabowo-Gibran untuk kemenangan satu putaran.

"Hari ini konsolidasi relawan terakhir, 5.000 relawan Gus Ipul Lamongan kami kumpulkan. Total sudah lebih dari 150 ribu relawan se-Jatim bergerak untuk kemenangan Prabowo-Gibran," kata Koordinator Relawan Gus Ipul Jatim Bagian Barat, Imam Makruf saat dikonfirmasi di Kota Surabaya, Kamis (8/2/2024).

Baca Juga

Imam menjelaskan, jumlah Relawan Gus Ipul yang bakal bergerak memenangkan Prabowo-Gibran sebanyak 15 orang per desa. Adapun ada 8.576 desa di Provinsi Jatim. Kemudian ditambah 10 orang kordinator di setiap kecamatan, dan delapan koordinator di tingkat kabupaten/kota, semuanya akan mengawal kotak suara.

Imam menjelaskan, ratusan ribu relawan tersebut terdiri anggota Relawan Gus Ipul lama yang pernah berjuang saat yang bersangkutan mengikuti kontestasi Pilgub Jatim 2018. Selain itu, lanjut Imam, banyak juga anggita relawan yang baru bergabung saat Pilpres 2024.

Menurut dia, koordinasi semua Relawan Gus Ipul telah dimulai sejak 14 Desember 2023 dengan mengumpulkan koordinator di tingkat kabupaten/kota. Ratusan ribu relawan tersebut diberikan beberapa tugas. Di antaranya mengajak pemilih agar mau datang ke TPS pada 14 Februari 2024 dan mencoblos Prabowo-Gibran.

Dengan begitu, diharapkan Pilpres 2024 tidak ada lagi putaran kedua. "Selain itu juga mengkampanyekan pilpres sekali putaran agar bisa menghemat anggaran negara," ujar Imam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement