Selasa 13 Feb 2024 23:38 WIB

Wisatawan Diminta tak Beraktivitas di Radius 3 Km dari Pusat Erupsi Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada level III atau siaga.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan material vulkanik. PVMBG mengurangi mengurangi jarak rekomendasi aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, NTT.
Foto: ANTARA FOTO/Mega Tokan
Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan material vulkanik. PVMBG mengurangi mengurangi jarak rekomendasi aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengurangi jarak rekomendasi aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan tingkat aktivitas gunung masih pada Level III atau Siaga namun dengan pengurangan jarak rekomendasi aktivitas.

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer (km) dari pusat erupsi, serta sektoral 4 km pada arah utara-timur laut dan 5 km pada sektor timur laut. Rekomendasi ini berubah dari rekomendasi sebelumnya, yakni dalam radius 4 km dari pusat erupsi, serta sektoral 5 km pada arah utara-timur laut dan 6 km pada sektor timur laut.

Baca Juga

Pengurangan jarak rekomendasi itu didasarkan pada hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental yang dilakukan oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki. Berdasarkan pengamatan visual periode 8-13 Februari 2023, aktivitas vulkanik gunung api itu masih fluktuatif.

Guguran lava masih terjadi dengan jarak luncur maksimal satu km dari pusat erupsi, namun tidak ada perubahan jarak luncur maupun arah guguran sejak 25 Januari 2024. Selain itu, aliran lava di arah timur laut pun tidak terlihat mengalami pergerakan yang signifikan dan masih berkisar pada jarak 4,1 km dari pusat erupsi.

Lebih lanjut Hendra mengatakan gempa-gempa pada periode itu didominasi gempa permukaan yang menandakan magma sudah mencapai permukaan. Kemudian masih terekam gempa vulkanik dalam yang menandakan masih ada suplai yang sedikit berkurang dibandingkan periode sebelumnya.

Namun, ia menyebut tidak terekam lagi tremor dan gempa hembusan, serta data-data RSAM menunjukkan penurunan. "Kubah lava yang berada di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki pertumbuhannya melambat sehingga mengindikasikan suplainya cenderung menurun," kata Hendra.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement